Pagi hari dikediaman Jake Anderson sangat sepi. Dikarenakan sang Papa sedang ke luar negeri, Mama sudah berada di butiknya, dan sang adik bermama Jeffery Anderson yang sudah ada dikantor cabang sedari pukul 07.00.
Jake sebenarnya merasa kesepian namun ia urungkan untuk menunjukkannya. Ia tidak mau kelihatan lemah di hadapan keluarga besarnya. Maka dari itu ia menjadi kepribadian yang dingin terhadap keluarga dan orang luar. Ia juga memiliki prinsip bahwa ia tidak percaya wanita selain Mamanya.
Hal itu disebabkan sewaktu masa kuliah, ia dibohongi oleh mantan pacarnya. Karena itulah, ia sudah mulai tidak percaya lagi. Namun jika ditanya apakah Jake memercayai apa itu cinta, ia percaya. Apakah Jake masih memiliki perasaan kepada mantan pacarnya? Tentu saja tidak.
Keputusan yang ia ambil udah mutlak dan tidak akan goyah. Sudah cukup ia merasakan pahitnya dunia percintaan dulu.
Daripada ia memikirkan hal itu, sekarang ia lebih fokus kepada perusahaan yang ia bangun dengan susah payah. Tentu tidak lepas dari pengawasan sang Papa. Ia bersyukur masih mempunyai Papa yang mau membantunya membangun perusahaan ini dan Papanya pun bangga kepadanya. Ah, memikirkan hal itu ia ingin menangis saja rasanya.
● ● ●
Pukul 08.00, Jake sudah sampai dikantornya dan disambut hangat oleh para karyawannya yang sudah bekerja untuknya selama 5 tahun. Tentu saja semua karyawannya bisa dipercaya dan tidak akan sembarang mengambil tindakan. Apalagi sampai berani korupsi. Maka Jake tidak akan segan untuk menghukum mereka yang berani melakukan hal itu.
Sean Theodor Vincent, atau biasa dipanggil Sean oleh Jake, adalah salah satu asistennya yang selalu berada di samping Jake. Mereka adalah sahabat semenjak kuliah, jadi Sean sudah hafal akan tingkah serta sifat Jake.
Sean mendatangi ruangan Jake dan berkata bahwa mereka akan mengadakan rapat pagi hari seperti biasanya sekitar 5 menit lagi.
"Baiklah, saya-"
"C'mon dude, disini cuma ada lo sama gue... Ngga usah kaku banget lah, masih pagi juga" kesal Sean karena masih sepagi ini Jake sudah memakai bahasa yang sangat formal di depan dirinya.
"Ini jam kantor-"
"I know Jake, but c'mon"
"Okay... Enough Sean, puas lo sekarang?" Ucap Jake pada Sean dengan matanya yang mulai menyipit.
"Ahahaha gitu dong, it's still in the morning Jake..."
"Yayaya, up to you" jawabnya. Ia lalu menoleh ke Sean dan melanjutkan, "Ayo rapat pagi"
"Yayaya ayo... Lo ngga bisa di ajak nyantai dulu" sebal Sean dan menyusul Jake dibelakangnya.
Sampai diruang rapat, semua karyawan termasuk office boy dan satpam sudah menunggu Jake. Jake tidak ingin adanya miss communication diantara para karyawannya. Jadilah ia mengumpulkan semuanya di dalam ruang rapat seperti sekarang ini.
"Good morning everyone, maaf saya terlambat semenit"
"Morning sir..."
"Baik untuk rapat pagi ini, apakah ada yang ingin disampaikan?"
Salah satu office boy mengangkat tangannya. "Maaf Sir, untuk kebutuhan kebersihan sudah mulai menipis. Seperti cairan pembersih lantai beserta peralatan lainnya"
"Baik, untuk divisi keuangan bisa tolong dicatat untuk keperluan yang tadi. Tolong terpisah dengan keseluruhan keuangan perusahaan. Saya tidak mau tercampur dan membuat kita semua pusing. Mengerti?"
"Mengerti, Sir"
"Ada lagi yang ingin kalian sampaikan? Divisi keamanan bagaimana? Cctv, monitor, walkie talkie, senjata dan yang lainnya masih aman?"
"Masih, Sir... Hanya saja sepertinya cctv untuk basement beserta sudut ruangan harus ditambah"
"Good, saya juga setuju. Untuk bagian basement terlalu sedikit. Hanya sekitar lima cctv saja bukan?" Tanyanya kepada divisi keamanan dan diangguki mereka semua. "Kalau begitu tambahkan lagi sebanyak lima cctv. Cari tempat yang strategis agar kalian bisa melihatnya dengan jelas"
"Lalu, divisi keuangan, divisi marketing, dan divisi lainnya apakah ada keluhan yang ingin disampaikan?"
"Tidak ada, Sir... Sejauh ini keuangan kita berada di posisi teratas dengan pemasukan mencapai milyaran dan kerugian hanya puluhan juta saja. Perusahaan juga menempati posisi pertama untuk seluruh dunia mengalahkan perusahaan HYBE Company yang di pimpin oleh Calvin Jay Geraldo"
Jake yang mendengar hal itu tentu terkejut. Ia tidak menyangka bahwa perusahaannya yang berada di posisi ketiga kemarin seketika berada di posisi satu mengalahkan perusahaan milik musuhnya yaitu Jay.
Setelah satu jam, ia menyudahi rapat paginya dan meminta para karyawannya untuk kembali bekerja.
"Ah ya, saya lupa" ucapnya yang membuat semua berhenti dan duduk kembali. "Saya akan mengadakan makan malam perusahaan tepat jam 7 malam nanti. Saya harap kalian bisa datang tepat waktu. Itu saja, selamat bekerja dan terimakasih"
● ● ●
Malam harinya, Jake sudah duduk rapi menunggu para karyawannya yang mulai berdatangan tepat pukul 07.00 malam. Baik para karyawannya serta dirinya, telah menerapkan prinsip agar saling menghormati, disiplin pakaian dan waktu, serta Jake bukan atasan yang suka menambah waktu kerja para karyawannya atau yang biasa disebut 'Over Time Work'.
"Baik, selamat atas meningkatnya perusahaan kita dan selamat makan" ucapnya sebagai pembuka. "Bersulang!"
"Bersulang!"
Cukup hanya 2 jam saja Jake dan karyawannya makan malam bersama. Jake juga tidak ingin para karyawan yang sudah memiliki keluarga dan yang belum memiliki keluarga pulang larut malam. Hal itu pula yang disukai dan disegani oleh para karyawannya.
"Baiklah, kalian bisa pulang" tutup Jake pada acara malam ini. "Untuk besok, saya izinkan kalian datang pukul 8 pagi. Saya tahu pasti kalian lelah dengan aktivitas hari ini. Serta, saya akan memberikan waktu 3 hari untuk kalian cuti di mulai dari lusa. Selamat menikmati hari libur kalian" pamit Jake pada seluruh karyawannya.
Semua yang mendengar tentu terkejut serta bahagia. Mereka semua secara serempak membungkuk kepada Jake sebagai tanda hormat dan terimakasih mereka kepada atasannya.
"Terimakasih, Sir... Akan kami gunakan waktu cuti kami sebaik mungkin. Sir juga harus beristirahat dan tetap sehat"
"Tentu terimakasih, kalian hati - hati dijalan. Saya permisi duluan" tinggalnya pada karyawan yang masih bebenah membereskan barang barang mereka.
Makan malam bersama kali ini membuat Jake merasa senang. Karena ia jarang sekali menikmati waktu bersama keluarganya. Maka dari itulah ia merasa nyaman bersama para karyawannya yang mengerti dirinya seperti hari ini.
Saat pulang nanti, Jake bisa menebak bahwa seluruh anggota keluarganya belum ada dirumah. Hanya tersisa bibi dan satpam yang menunggunya dirumah. Ia sudah biasa akan hal itu, tetapi memikirkannya membuat dadanya terasa sesak.
BOTH OF US
- TO BE CONTINUE -
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of Us
Teen Fictionft. Jake Shim / 제이크 from Enhypen. A story about fighting the deepest trauma between Jake Anderson and Karina Patricia Watson. ©jaehyunhyunjae