Awan pagi yang cerah menghiasi kota ini. Karina yang sudah terbangun memutuskan membuat sarapan untuk kedua temannya.
Akhir - akhir ini, ia merasa jauh dengan Joana dan juga Samudra. Itu karena pertama, adalah kantornya. Dan kedua, Jake.
Ia merasa bahwa ia berangkat terlalu pagi dan pulang larut malam. Hari libur pun, ia sempatkan untuk masuk ke kantor atau bahkan pergi dengan Jake. Maa dari itulah, khusus hari ini ia akan membuatkan toast hangat beserta susu untuk sarapan.
"Morning, Rin..." sapa Samudra pertama kali saat ia hendak meminum air mineral. "You didn't go to work?"
"I did, but I wanna make some breakfast first" sibuknya tanpa melihat Samudra.
"Perlu bantuan?"
"Yes, tolong bangunin Joana aja-"
"I'm here, Karina..." potong Joana yang baru saja keluar dari kamar. "Morning both of you"
"Morning, Jo..." jawab Karina. "Pas banget lo udah bangun, ayo sarapan"
Joana bingung dan melirik Samudra yang hanya mengangkat bahunya pertanda ia juga tidak tahu ada apa dengan temannya.
"Rin, tumben banget lo bikin sarapan kaya gini? Biasanya langsung berangkat" tanya Joana.
"Belakangan ini gue merasa kalau gue jauh sama kalian. I mean dalam artian udah ngga ngobrol, bercanda, cerita, sampe jalan bareng udah engga" Karina mencurahkan isi hatinya pada kedua sahabatnya. "Gue yang berangkat pagi buta, pulang larut malem sampe lupa sama kalian tuh.... Rasanya gue bersalah banget"
Samudra yang menyimak, membuka suara, "Rin, gue tau apa yang lo maksud.... Emang belakangan ini kita merasa jauh. Ngga cuma lo aja, tapi gue yang suka cek perusahaan bokap, terus Joana yang cek butik nyokapnya, juga ngerasa Rin... Kita semua ngerasa.... You don't have to apologize"
"Samudra bener Rin, gue juga kadang suka lupa waktu kalau lagi sama Jeremy... Apalagi kita semua udah jarang pulang kerumah masing masing, kan..." Ia melanjutkan, "Gue cuma minta, at least kita tetep kontakan walaupun lagi pada diluar... Itu lebih baik daripada diem aja" tegasnya.
Samudra mengingat hal yang ingin ia tanyakan. "Ah, and then... How about you and Jake? Is there something happend?" Tanya Samudra out of topic. Ia sungguh penasaran apa yang terjadi pada keduanya setelah sebulan ini menjadi lebih dekat.
"Sam-"
"It's okay Jo.... Gue juga mau cerita ini sama kalian..." tenang Karina pada Joana yang siap mengamuk dihadapan Samudra.
"Jadi, lo semua tau kan, gue udah sebulan jadi lebih deket sama Jake. Bukan tanpa alasan, I mean like, gue merasa cocok. Cocok sebagai temen, yang dimana gue nemuin banyak kesamaan sama dia. Dia pun juga fine aja dengan gue. Emang sih, baik gue atau dia, kita belum ceritain latar belakang keluarga kita masing masing. Dan gue rasa pun, gue dan Jake belum sedeket yang kalian pikirin. Cuma sebatas partner. Partner kerja walaupun beda perusahaan, partner ngomongin dunia bisnis. Itu aja buat sekarang" jelasnya panjang lebar.
"Gue pun belum berani buat langsung buka hati. Kalian tau separah apa trauma gue. But, gue mau coba percaya. Bukan percaya cinta. Tapi percaya sama Jake. Percaya sebagai temen. I really mean it. Gue juga ngga tau, kedepannya bakal gimana keputusan atau kejadian yang akan gue hadapin. Tapi gue butuh dukungan kalian, kalian yang paling ngertiin gue... Gue merasa takut bakal salah ambil langkah, Sam... Jo...." tangisnya pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of Us
Teen Fictionft. Jake Shim / 제이크 from Enhypen. A story about fighting the deepest trauma between Jake Anderson and Karina Patricia Watson. ©jaehyunhyunjae