Kicauan burung merpati menghiasi rumah kelurga Karina. Ia sudah terbangun sejak pukul 6 tadi. Hari ini ia sudah berjanji pada Leon bahwa mereka akan berjalan jalan sebentar dan ia akan ke apartemennya untuk mengurus jas kerja milik Jake. Agar tidak kesiangan, ia segera ke kamar Leon untuk membangunkan sang adik sepupu.
"Leon.... Wake up.... Katanya mau jalan jalan!" Teriak Karina dari luar.
"I'm already dress up, sis! Wait a minute...." jawab Leon dari dalam. Begitu Karina mendengarnya, ia memutuskan turun ke bawah untuk sarapan sembari menunggu Leon.
Mungkin kalian bingung, kenapa hanya ada Leon dan Karina? Karena Om Gwen serta Tante Ceren pergi ke luar kota semalam karena Nenek dari pihak Tante Ceren sakit. Untuk Samudra dan Joana, mereka di panggil ke kampus untuk berdiskusi tentang kapan jadwal sidang.
Memang benar bahwa seharusnya Joana sidang hari ini, namun dosen Alvin membatalkan jadwal tersebut dikarenakan ia mempunyai urusan yang sangat penting.
Bagaimana dengan Audy? Ia juga pergi ke kampusnya untuk menyerahkan proposal yang sudah lama ia buat. Audy dan Karina berbeda kampus, makannya mereka tidak pernah berangkat bersama. Maka dari itu, Leon bisa menghabiskan waktu berdua dengan Karina. Ia mempunyai jadwal kelas hanya 1 yaitu sore hari jam 4 nanti.
"Ayo Rin, gue udah siap" panggil Leon pada Karina yang menunggu di sofa. "Lo yang bawa mobilnya atau gue aja yang bawa?"
Karina melempar kunci mobil pada Leon dan langsung di tangkap dengan sempurna. "Lo aja, gue lagi males bawa mobil"
Mereka berdua berangkat menuju taman hiburan yang berada di pusat kota. Karina sudah memiliki rencana yaitu menaiki roller coaster, bianglala, mengambil boneka, makan siang lalu photobox dan setelah itu ke apartemen.
"Sampai...." senang Leon. Walaupun Leon dikatakan sudah berumur 22 tahun, ia tetap seperti anak kecil di hadapan Karina. Ia sedari kecil memang sudah dekat dengan sang Kakak sepupu. Namun, jika ada yang berani menyentuh sang Kakak, maka ia akan menjadi Leon William yang kejam, dingin, sarkas serta cuek.
"Lo mau naik apa dulu? Gue cuma mau naik roller coaster, bianglala, terus nanti ambil boneka, photobox, makan siang terus tolong anterin Kakak ke apartemen ya, ada yang mau Kakak urus disana"
"Terserah lo, gue mah ikut aja hehehe...." cengir Leon dan ia langsung menggandeng sang Kakak. Mungkin masyarakat umum akan beranggapan bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang serasi. Namun ternyata merela hanyalah Kakak dan Adik. Menggemaskan bukan?
Saat mengantri, Leon melihat ke atas untuk mengecek betapa seramnya roller coaster yang akan ia naiki. "Rin, gue ngeri dah"
"Hmm? Kenapaa? Ngga apa apa kok.... Pegangan sama gue kalau lo takut atau teriak aja"
Tibalah giliran Karina dan Leon untuk menaiki roller coaster. Karina memilih bagian ditengah agar sang Adik tidak begitu ketakutan. Karina menggelengkan kepalanya saat melihat Leon yang sudah seperti mayat hidup. Pucat pasi dan lemas.
"AAAA KARINAAA!!! MAMAAA! PAPAAA! AUDYY!! HUWAAA"
"ENJOY IT LEONNN!! KAPAN LAGI LOO NAIK INI SAMA GUEE KANNN!!"
"YAA TAPI KAN RIINN-"
"AAAHHHH TIDAKKK UDAHHH UDAHH HUWAAA"
"HAHAHAHHAA"
Begitulah kira kira teriakan Leon William. Ia sudah lemas dan suaranya mulai serak. Dan entah ke berapa kalinya ia berdoa agar permainan ini cepat selesai. Berbeda dengan Karina yang menikmatinya, ia tertawa dan berteriak lepas seakan mengeluarkan semua perasaannya yang ia simpan selama ini.
BOTH OF US
- TO BE CONTINUE -
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of Us
Teen Fictionft. Jake Shim / 제이크 from Enhypen. A story about fighting the deepest trauma between Jake Anderson and Karina Patricia Watson. ©jaehyunhyunjae