Saat sore hari, mobil milik Samudra dengan plat B 5423 KSA sudah terparkir rapi di garasi rumah Tante Karina. Joana meminta tolong kepada Bibi untuk membawakan belanjaan mereka ke dalam rumah.
Tidak terhitung berapa banyak dan beratnya belanjaan mereka hari ini. Dikarenakan Om Gwen turut mengundang pula Samudra dan Joana untuk makan malam bersama. Jadilah mereka berdua tidak jadi pulang kerumah masing - masing.
"Welcome home, honey..." sapa Om Gwen dengan sayang pada Karina dan memeluknya.
"Hi Om, lama ya aku ngga pulang-"
"Lama banget, Rin!" teriak Leon dari arah dapur dan langsung menghabur ke pelukan sang Kakak sepupu. "Pas pulang malah bawa berita kalau lo udah lulus sidang, huh"
Karina tersenyum tipis sembari mengusap rambut Leon. "Maafin gue ya, hari ini sampe besok ayo kita abisin waktu berdua"
"Heheheh asik-"
"Lo ngga ngajak gue, Rin?" timpal Audy yang sedang duduk di sofa mendengarkan mereka sedari tadi. Sedangkan Joana dan Samudra sudah pergi ke belakang untuk membantu Tante dan Bibi.
"Engga, gue mau sama Leon aja" jahil Karina. Ia lalu memberikan hadiah yang ia janjikan pada Audy dan Leon. "Nih gue ada hadiah buat lo sama Leon"
Audy yang terkejut lantas mengambil paper bag tersebut dan memanggil Leon yang berada di meja makan. "Leon! Ada hadiah nih dari Karina buat lo! Kesini sebentar!"
Leon yang mendengar hal tersebut langsung berlari sampai hampir tersandung karena terlalu bahagia. Walaupun Leon sudah berumur 22 tahun, namun ia tetap manja kepada Karina yang hanya terpaut 1 tahun dari dirinya.
"Mana? Apaan nih isinya?"
"Buka aja, gue ngga tau lo suka atau engg-"
"Gue pasti suka" potong Leon yang membuka hadiahnya. Ternyata itu adalah sepatu keluaran terbaru yang sudah lama ia inginkan namun belum sempat membelinya. "Rin, are you serious? This is expensive"
"I'm totally sure, Leon.... Gue dikasih tau Tante waktu itu kalau lo mau sepatu itu tapi belum sempet lo beli kan..."
"Huhuhuu..... Thank you, Rin!-"
"RIN?! INI LO NGGA SALAH BELI?"
"Kenapa sih Dy..... Kaget banget lo kayanya ngeliat hadiah dari gue?-"
"YA LO PIKIR AJA ANJIR? INI ALAT MAKE UP PALING MAHAL WOI!"
Karina tertawa lepas melihat reaksi sang sepupu. "Calm down Audy Cassandra.... Itu gue beli emang buat lo... Soalnya waktu terakhir gue kesini, gue liat di meja rias lo kalau alat make up lo udah menipis, so I buy it for you"
"How sweet you are, Sis... Thanks a lot!"
Di saat yang bersamaan, makan malam sudah siap. Karina, Audy, dan Leon di panggil untuk ke meja makan. Karina juga membawakan hadiah untuk Om Gwen serta Tante Ceren sebagai hadiah ucapan terimakasih karena mereka sudah mau mengurus Karina sedari kecil sampai sekarang.
"Tante, Om... Ini Karina ada hadiah buat kalian" ucap Karina memberikan 2 paper bag berukuran besar. "Hitung hitung sebagai ucapan Karina selama ini, karna kalian mau ngurus Karina, ngasih tempat tinggal buat Karina, sampe sekolahin Karina ke jenjang universitas kaya gini, maaf Karina-"
"No, Dear.... Jangan minta maaf... Kamu ngga ada salah sama kami berdua. Malah seharusnya Om yang malu sama kamu karna kelakuan adik Om yang malah sekarang ngga tahu dimana" jelas Om Gwen menenangkan Karina.
"Even we're have two children here, tapi Om ngga mau membandingkan kalian bertiga. Baik Audy, Leon, ataupun kamu adalah anak Om. Jadi kamu ngga perlu merasa bersalah ataupun sungkan. Om ngga suka ya kalau kamu bicara kaya gitu lagi, Dear"
"Sorry Uncle, I just-"
"Ssstt... Sudahlah Pa, kasian Karina..." peluk Tante Ceren pada Karina. "Tante, Om, Audy, Leon, Joana dan Samudra beruntung memiliki kamu disamping kami, princess... Jadi jangan merasa sedih atau merasa sendirian, okay?" elus Tante Ceren sayang.
Samudra dan Joana yang melihat itu ikut menangis. Mereka menjadi saksi perjuangan Karina selama ini. Hidup mandiri, menjadi pribadi yang dingin jika bertemu orang baru, menjadi pribadi yang hangat ketika bersama keluarga, belajar dari pagi hingga bertemu pagi agar lulus kuliah dengan cepat dan mendapat hasil yang memuaskan.
Baik Audy maupun Leon pun merasakan hal yang sama. Walaupun mereka hanya sekedar sepupu, tetapi rasa sayang mereka berdua sudah seperti saudara kandung. Audy dan Leon juga tidak merasa dibandingkan dengan Karina. Malah mereka senang Karina tinggal bersama mereka selama ini.
"Sudah sudah, maafkan Om ya Karina... Om terlalu emotional sampai hampir membentak kamu, I'm so sorry honey...." sesal Om Gwen. "Let's open the present, I'm so corious about this" ucap kembali Om Gwen sambil membuka paper bagnya. Begitupun dengan Tante Ceren.
"Oh my God, dear.... Ini bagus banget, Tante suka..." ucap Tante Ceren saat mendapat hadiah tas mewah serta sepatu high heels berukuran 39. "Look, how cute this bag... I love it honey, thank you" senyum Tante Ceren tulus. "Papa bagaimana?"
"I got a watch! My favorite exclusive brand!" seru Om Gwen. Memang benar, Om Gwen mendapat jam tangan super mewah. Tidak tanggung - tanggung, karena Karina langsung membelikkan 2 set jam tangan untuk Om nya. Dengan model yang hampir mirip, namun hanya berbeda warna. Yaitu warna hitam serta warna silver. "Thank you so much, princess..."
"Your welcome Uncle, Aunty..." senyum Karina. Ia ternyata juga tidak melupakan sahabatnya yaitu Joana dan Samudra. Ia pun memberikan 2 paper bag berukuran sedang untuk sahabatnya.
"Eh, apaan nih?-"
"Lah, Rin? Kita juga?"
"Hahaha, yes... Kalian juga lah, masa gue ngga ngasih apa apa ke kalian?" tanya Karina balik.
"Tapi kan, Rin-"
Karina menahan ucapan Samudra agar lelaki itu diam. "Buka aja Samu... Selama ini kalian udah nemenin gue disaat gue jatuh bangun, disaat gue merasa kesepian, sendirian, overthinking, kalian selalu ada buat gue. Cuma ini yang bisa gue kasih saat ini buat kalian"
Joana yang sedari tadi menangis dipeluk oleh Audy agar wanita itu tenang. Perlahan, ia membuka hadiah dari sahabatnya yang isinya adalah dress berwarna cream dengan potongan yang sederhana namun elegan, beserta sepatu high heels berwarna senada. Sedangkan Samudra, ia mendapat 1 set jam tangan, dan 2 pasang sepatu.
"Thank you so much, love! I love this present!" senang Samudra sampai ia loncat loncatan dan langsung memeluk Karina serta Joana.
"Aduh- Sam... Jangan kenceng kencengg, gue ngga bisa nafas-" ucap Joana pelan karena merasa sesak.
"Hehehe, I'm sorry Jo.... Gue terlalu seneng sampe lupa gue meluk lo sama Karina" cengir Samudra dengan rasa tidak bersalah.
Om Gwen, Tante Ceren, Audy dan Leon yang melihat itu merasa senang. Mereka melanjutkan acara makan malam bersama mereka kembali. Karina merasa bersyukur memiliki keluarga sederhana seperti ini. Tidak hanya memberikan financial, tetapi Om dan Tantenya juga memberikan materi serta rasa kasih sayang yang ia tidak pernah dapatkan.
Karina hampir lupa, bahwa iatinggal mempunyai waktu 2 hari untuk mengembalikkan jas milik lelaki yangbernama Jake Anderson. Ia berpikir, setelah besok ia menghabiskan waktu denganLeon, sebaiknya ia pulang ke apartemen untuk mencuci jas tersebut agar dapatkering lebih cepat supaya ia bisa menyetrikanya dan langsung ia kirim ke kantor Jake.
BOTH OF US- TO BE CONTINUE -
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of Us
Teen Fictionft. Jake Shim / 제이크 from Enhypen. A story about fighting the deepest trauma between Jake Anderson and Karina Patricia Watson. ©jaehyunhyunjae