· 26 ·

329 57 15
                                    

Hari kedua dimana Roseanne akan menjalankan misinya. Kali ini, ia tidak akan ke kantor Jake. Melainkan ia berada di cafe tepat di seberang kantor Karina. Ada yang bertanya lagi, bagaimana ia bisa tahu? Ya tentu saja ia dapat dari informan terpercayanya.

Semua biodata Karina sudah ia pegang. Dimulai dari tanggal lahir, alamat tinggal, pendidikan, dan lain sebagainya. Yang ia tidak dapat hanyalah latar belakang keluarga besar Karina Patricia Watson. Ia juga tidak dapat latar belakang keluarga besar Gwen Mario beserta Ceren Lilian. 

Roseanne mendengar dari informannya bahwa sangat sulit untuk menembus dinding keluarga Karina. Setiap orang yang ditemui informan, maka dari mereka tidak ada yang tahu asal usul Karina yang sebenarnya. Hanya tentang kejadian Ayah Karina saja sewaktu meninggal.

Bagi Rose, sebenarnya informasi seperti ini sudah cukup. Asalkan ia punya kartu as yang ia miliki, maka Jake tidak akan macam - macam dengannya. Ia akan pastikan bahwa kali ini rencananya akan berhasil.

Sesaat ia sedang meminum kopi yang ia pesan, Karina masuk bersama temannya yaitu Tania. Mereka duduk tidak jauh dari meja Roseanne duduk. Rose yang melihat Karina tertawa dengan rileksnya merasa kesal. Ia lantas memanggil salah satu pelayan untuk membantu rencananya.

 "Ada yang bisa saya bantu, Nona?"

"Yes, apa kamu bisa membantuku untuk membuatkan jus stroberi? Lalu kamu tolong antarkan ke meja yang disana" Rose menunjuk dengan dagunya ke meja tempat Karina dan Tania berada.

"Ada yang ingin disampaikan? Seperti pesan misalnya?"

"Tentu, aku tidak mungkin tidak menyiapkan hadiah spesial" senyumnya. "Ini, tolong berikan pada wanita yang berbaju putih. Untuk tagihannya dibayar terpisah dengan tagihanku. Terimakasihㅡ"

"Ah ya, ini tip untukmu. Jangan sampai bos atau rekan kerjamu melihat ya. Ini rahasia kita berdua, Max" ucap Rose dengan nada menggoda saat memberikan tip sebesar USD 100.000 atau setara dengan Rp1.436.100,000 sembari melihat name tag yang berada di baju kerja milik Max.

Max tertawa renyah saat melihat tatapan Roseanne yang tergolong berani tersebut. "Haha... Tentu saja, Nonaㅡ"

"Alika. That's my name, boy"

"Baiklah, Nona Alika. Saya akan membuatkannya terlebih dahulu. Permisi"

Rose tersenyum senang. Ia berjalan ke kasir dan membayar tagihannya dan keluar meninggalkan cafe untuk bertemu Brian. Ada hal yang ingin ia tanyakan dan sampaikan pada mantannya itu.

Disisi lain, Max berjalan ke meja Karina dan Tania. Ia meletakkan jus stroberi tersebut tepat di hadapan Karina. "Excuse me, saya ingin mengantarkan pesanan Anda"

"Sorry? Tapi sepertinya saya tidak memesan jusㅡ"

"Ini untuk Anda, Nona... Saya hanya diminta mengantarkannya saja" senyum Max hangat. "Dan ini ada surat untuk Anda... Saya permisi"

Sepeninggal Max, Tania yang sedari tadi menyimak mendekatkan dirinya ke Karina. "Ciee punya secret admire... Pasti ganteng deh yang ngirimin" godanya.

"Mana ada Tan..." elak Karina. Ia mulai mencoba jus tersebut. Namun, tiba - tiba tenggorokannya seperti terbakar.

"Awhh..." Ringisnya tertahan.

Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang