· 15 ·

414 71 10
                                    

Tepat jam makan siang, Karina sampai di sebuah cafe tempat ia dan Jake untuk bertemu.

Tidak sulit menemukan Jake karena lelaki itu duduk tidak jauh dari kasir. Itu memudahkan mereka untuk memesan serta membayar makanan mereka.

"Sorry, I'm late..."

"Nope, saya juga baru sampai" datarnya. "Kamu ingin pesan apa?"

"Just one fettuchine mushroom cream and lemon tea, please" tunjuk Karina pada set menu yang ada di tangannya.

Jake menunjuk pesanannya kepada pelayan restoran. "Saya lasagna and watermelon juice" 

"Baik, akan saya pesankan"

Sepergian pelayan, hening melanda mereka berdua. Jake yang cuek akan keadaan sekitar dan hanya fokus pada tablet dan handphonenya. Sedangkan Karina tidak suka suasana seperti ini.

"Eumm, Jake...." panggilnya dan hanya disahuti deheman oleh Jake.

Jake yang akhirnya mengerti, lantas menutup tablet dan menyimpan handphonenya. "Maaf, saya tidak terbiasa lunch berdua dengan wanita" terus terang Jake.

"Ah, gue ngerti... No problems... Gue juga ngga biasa lunch berdua sama cowok kecuali sahabat gue" pelan Karina. Ia tidak mau mengeluarkan sisi lemahnya di hadapan Jake.

Jake mengangguk sebagai jawaban. Ia tidak ingin bertanya lebih. Toh pikirnya ia tidak punya hak dan urusan untuk bertanya lebih lanjut.

Keheningan terpecah saat pelayan datang membawa pesanan mereka masing - masing. Saat makan pun tidak ada percakapan sama sekali. Hanya sendok, garpu, serta pisau yang berdenting di atas piring.

Karina mengakhiri makan siangnya dengan khidmat. "I'm done.... Thank you for your lunch"

"Sure, anytime... Apakah perlu saya antar-?"

"No! Thank you" tolak Karina. "Sa-saya bawa mobil sendiri. Terimakasih tawarannya" ucapnya berdiri. "Gue duluan, thanks a lot Jake" perginya.

Jake yang melihat kepergian Karina tersenyum kembali tanpa ia sadari. Namun ia cepat sadar karena tidak mungkin ia memiliki perasaan terhadap Karina.

Ia tetap pada pendiriannya. Ia tidak akan suka pada Karina atau siapa pun wanita yang mendekatinya. Luka yang diberikan mantannya masih sangat membekas di dalan hatinya.

● ● ●

Tidak ingin berlama - lama di dalam restoran, Jake memutuskan untuk pulang saja. Ada hal yang ingin ia urus dirumah sebelum ia malas.

"Selamat datang, Tuan Muda...." sambut salah satu bibi kepercayaan keluarga Anderson. Sebut saja bibi Diana.

"Siang bi... Ayah, Ibu dan Jeffery belum pulang kan?"

"Belum Tuan... Ada apa ya?"

"Engga bi, Jake cuma tanya... Kalau mereka udah pulang jangan bilang kalau Jake ada di kamar ya, bi... Jake mau bersihin barang yang di kamar terus mau nginep di apartemen"

"Baik, Tuan... Apakah butuh sesuatu?"

"Ngga usah bi, bibi istirahat aja" senyumnya tulus. Ia hanya memberikan senyuman tulusnya kepada orang yang ia percayai saja. Salah satunya bibi Diana.

Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang