· 4 ·

603 83 4
                                    

Keesokan harinya, Karina bangun lebih awal dari Joana. Dia bergegas mandi dan membuat omelet dan roti bakar untuk sarapan mereka. Setelah itu, ia membangunkan Joana yang masih tidur di bawah selimut.

"Queen Joana Austin, wake up! It's already in the morning!" Teriak Karina sambil membuka gorden. "Lo ngga lupa kalau kita hari ini harus kasih proposal ke dosen kan, Joo?!"

Seketika Joana langsung membuka mata dan duduk di kasur. "Oh damn, gue hampir lupa!" Teriak Joana panik. "Awas Rin, gue mau mandi dulu" usir Joana pada Karina yang menghalangi jalannya. "Abis ini kita sarapan terus berangkat"

Karina yang melihat itu tertawa geli. Ia lantas membereskan kasur sahabatnya sebelum akhirnya keluar dari kamar menuju pantry.

"I'm done! Let's have a breakfast!"

"Calm down, Jo.... Baru jam tujuh kok, hahaha...." geli Karina tidak kuasa menahan tawanya melihat Joana yang panik sedari tadi. "Udah ayo duduk, Samu tadi ngabarina kalau dia juga baru mandi, Jo... So, calm down...."

Joana yang tidak mengerti lantas melirik jam dinding. Ternyata memang betul baru jam 7.15. Sedangkan dosen mereka hari ini datang jam 8 pagi.

"Sis? Are you kidding me? Hell, gue baru tidur jam satu dini hari karna call sama Jeremy.... I'm still sleepy...." rengek Joana karena ia merasa dikerjai oleh Karina.

"Not my fault... Siapa suruh call sama Jeremy sampe pagi padahal tau kalau hari ini dosen dateng jam delapan" cibir Karina pada Joana yang lemas sembari memakan omelette dan rotinya.

"Abis ini lo cek barang lo dulu sama proposalnya udah siap atau belom. Gue mau ke minimarket bawah dulu beli cemilan buat di mobil nanti" pergi Karina keluar dari apartemennya meninggalkan Joana sendirian di dalam yang sedang mengecek barang barangnya.

Sementara di bawah, Karina membeli 1 kopi kalengan untuk Samu, 2 minuman jus untuk dirinya dan Joana, serta 1 camilan besar.

Saat melihat lihat makanan lain, ia tidak sengaja menabrak seseorang di sampingnya hingga orang itu mengaduh kesakitan.

"Hey! Bisakah kau lihat lihat?"

"Maaf saya tidak lihat" ucap Karina meminta maaf dengan sungguh sungguh. "Apakah anda-" Saat ia mengangkat kepalanya, ternyata yang ia tabrak adalah lelaki yang kemarin mengambil spidolnya secara paksa di toko buku.

"Oh? Halo Nona, kita bertemu lagi" sapa lelaki tersebut. Ia kemudian melihat jasnya yang terkena tumpahan minuman. "Saya tidak akan meminta pertanggung jawaban anda dengan uang. Namun lihat-" tunjuknya. "Tolong Nona bersihkan jas saya di laundry karena anda menyenggol saya hingga kopi saya tumpah. Itu saja, permisi" perginya begitu saja setelah menyerahkan jas dan kartu namanya.

Tidak lama, lelaki itu kembali lagi dan berkata, "Itu adalah kartu nama saya beserta alamat kantor saya. Tolong setelah bersih anda kirim ke kantor saya. Saya tunggu 3 hari dari sekarang"

Karina yang sedari tadi menyimak dan belum sempat berbicara tercengang. Ia lantas melihat kartu nama lelaki tersebut yang bertuliskan »Be-Lift Company, Jake Anderson. Flamingo Street 192. Call Center 0014589«. Tidak ada nomor pribadi Jake di kartu tersebut maupun informasi pribadi lainnya.

Mau tidak mau, Karina naik ke apartemennya untuk melaundry jas milik Jake dan barulah ia berangkat. Ia pun sudah siap jika ditanyai banyak pertanyaan oleh Joana dan Samudra nantinya.

"Hmm.... Pulang dari minimarket kok malah bawa jas cowo, ya..." sindir Joana ketika Karina baru saja membuka sepatunya. "Jas punya siapa tuh, Rin? Lo nyolong jas orang dimana?"

"Bukan nyolong, Jo..." jawab Karina malas. "Lo tau kan cowo yang kemaren gue ceritain di toko buku? Ini jasnya dia" jelasnya. Lalu ia melanjutkan, "Tadi gue ngga sengaja nyenggol dia kan terus akhirnya dia minta pertanggung jawaban gue buat laundry jasnya karena kopinya tumpah" jelasnya kembali.

"And you know what? Gue cuma dikasih waktu tiga hari buat nyuci sama ngembaliin ini jas. Emang gila itu cowo" kesal Karina dan membuang jas milik Jake ke mesin cuci.

"Hell? Seriously?" Jawab Joana tidak percaya. "Kayanya lo emang berjodoh sama cowo itu" ucapnya kembali. "Eh tapi Rin, namanya siapa?"

"Jake. Jake Anderson"

"Oh wow.... Pasti ganteng ya, kan?" Goda Joana pada Karina.

"Ngga tau, Jo... Males bahasnya ah" putus Karina. "Ayo berangkat, Samu udah chat tadi kalau dia udah di bawah"

"Ah lo mah ngga asik... Siapa tau kan bisa aja lo-"

"Stop it Joana. Berhenti sebelum gue aduin lo ke Jeremy"

"Mainnya aduan ke Jeremy, males" perginya meninggalkan Karina yang masih memikirkan untuk mencuci serta mengembalikkan jas milik Jake.

Sampai di bawah, Samudra sudah menunggu seperti biasa. Melihat Joana yang jalan terburu buru dan Karina dengan wajah masamnya membuat Samudra bingung.

"Hey girls, whats wrong with you?"

"Nothing, cuma kesel karena ada something aja, Sam" jelas Joana yang di angguki Karina. "Ayo jalan, nanti kita ceritain di kantin abis gue sama Karina kasih proposal".

"Okay, you better tell me the truth"


BOTH OF US

- TO BE CONTINUE -

Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang