· 20 ·

362 57 12
                                    

Sean telah sampai di apartemennya. Malam ini, ia sudah bertekad untuk bertanya lebih lanjut tentang masa lalu Jake bersama Rose. Dan juga, ia tidak akan lupa bertanya hubungan apa yang sebenarnya dijalin oleh Jake dan Karina saat ini.

"I'm homeee! Where are you, Jakee"

"Dapurr!"

"Oalahh ternyata di dapur" ucap Sean bersender di tembok. "Gue mandi dulu sebentar terus ada yang mau gue tanyain ke lo ya"

Jake yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya. Ia duduk di depan tv dengan secangkir kopi yang ia buat tadi. Ia mulai berpikir bahwa ia dan Sean telah bersahabat selama hampir 6 tahun. Tetapi, sepertinya ia belum terbuka 100% pada temannya itu.

Tak terasa, Sean sudah selesai mandi dengan rambutnya yang masih basah karena keramas. Ia duduk tepat di seberang Jake berada. Sebelum memulai, ia menarik nafasnya perlahan dan mulai memberanikan diri.

"Jake, gue mau tanya tentang masa lalu lo sama Rose" ucapnya to the point. "Kalau lo merasa keberatan gue ngga masalah-"

"Nope, it's okay... Gue juga mikir hal yang sama" jujurnya. "Selama kita berteman, lo masih belum tahu banyak tentang gue. Gue bakal jawab dan ceritain apa yang lo mau tahu tentang gue sama Rose dulu"

Sean tidak menyangka bahwa Jake memikirkan hal yang sama dengan dirinya. Kali ini ia akan menanyakan semua pertanyaan yang ia simpan dan tidak akan membuang kesempatan emas miliknya. 

"Okay, jadi pertama... Lo kan pernah cerita ke gue kalau Rose ngelakuin 'affair' di belakang lo, right?" Jake mengangguk mengiyakan sebagai jawaban atas pertanyaan Sean. "After that, setelah lo tau kalau dia ada 'affair' sama Willy temen sefakultasnya dia, terus apa yang lo lakuin?"

Jake mengangkat alisnya pertanda tidak mengerti. "Maksud lo? Jelas gue putusin dia besoknya setelah malemnya gue ke apart dia buat minta penjelasan" terangnya. "Tapi apa yang gue dapetin? She's having a sex with Willy in her apartment"

"WHAT? SEX? UDAH GILA YA ITU CEWE?"

"Ngga perlu kaget gitu" cuek Jake. "Dasarnya mungkin karna gue ngga mau di ajak sex sama dia makannya dia larinya ke Willy yang emang hypersex. Gue tau dari temennya Rose yang namanya Hanna, kalau dia pernah berkali kali mergokin Rose sama Willy" ceritanya santai seolah tidak masalah membeberkan aib keduanya. "And yeah, mereka ngelakuin yang entah di perpustakaan kalau lagi sepi, toilet cewe cowo, apartnya si Willy or apartnya Rose kaya waktu itu. Dan pas banget gue dateng kesana kan ya udah apes"

Sean terkikik geli mendengar cerita Jake. Tidak ada yang lucu, tetapi itu membuat dirinya tertawa. "So, maksud lo adalah Rose ngga puas pacaran sama lo selama lima tahun gitu? What a funny things, cuma karna hawa nafsu ngga terbayar, larinya ke Willy yang brengsek" umpatnya tidak tanggung. "Ya bagus deh kalau lo putus sama dia, badannya udah dipake sana sini ngga tau malu. Mungkin juga sekarang jadi top model juga gitu" sarkasnya.

"Maybe? Gue ngga ngurus juga" Jake mengangkat bahu tidak peduli.

"But.... Semisal dia tiba tiba balik kesini dan masih ngemis ke lo? What are you gonna do?"

"Yang pastinya sih ngusir dia, gue ngga mau badan gue ternodai sama bitches"

"Tapi lo tau kan selicik apa Rose kalau apa yang dia mau ngga bisa jadi miliknya?"

Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang