· 25 ·

332 57 31
                                    

Tiba saatnya Roseanne memasuki Be-Lift Company milik Jake Anderson. Rencana pertama akan ia mulai sekarang dan hari ini juga. Rose pun sudah memikirkannya dengan matang tentang akibat serta risiko yang akan ia dapatkan nantinya.

"Morning, Sarah. Apakah Jake ada di ruangannya? Saya mau bertemu"

"Wait a second Mrs. Scarlett, akan saya tanyakan terlebih dahulu" ucap Sarah dan menelfon sekretaris Jake yang berada di atas. Ia sudah hafal dengan wajah Roseanne karena kejadian kemarin. Dan ia pun juga di titipkan pesan oleh Sean bahwa ia harus berhati hati dengan Roseanne.

Lama menunggu, Rose akhirnya mendatangi Sarah setelah ia membaca majalah yang di sediakan. Ia harus menyabarkan diri agar tidak membuat keributan seperti kemarin supaya ia dapat masuk dan naik ke atas.

"Bagaimana? Apakah Tuanmu itu ada di ruangannya?"

Awalnya Sarah ragu mengatakannya kepada Rose. Tetapi ia bertekad melawan rasa gugup serta takutnya demi Tuan dan kantornya. "Eum... I'm so sorry... But, Mr. Jake sedang tidak ingin bertemu siapa pun hari ini kecuali kolega bisnisnya, Mrs. Scarlett"

Rose tersenyum sinis dan licik. "Really? Then I just need to go upstairs right? Thank you" kabur Rose begitu saja dan langsung menekan lift ke lantai 15. Inilah yang ia rencanakan. Kecuali dirinya dan kolega bisnis, Jake akan tetap dikantor dan tidak ada yang menemuinya lagi.

Sarah yang panik segera mengabari Sean jika Rose sedang naik ke lantai Mr. Jake berada. Sean pun yang dikabari seperti itu ikut panik dan mengadu pada Jake.

"Dudee! Its urgent! Mantan lo yang gila itu udah naik ke sini!"

"Fuck! Tutup ruangan kita. Kunci semua pintu dan jangan sampe dia masuk"

Sean buru - buru mengunci semua pintu secara otomatis. Untung saja ia masih sempat, karena pas sekali dengan Rose yang keluar dari lift dan berada di depan ruangan Jake.

Duk duk duk

"Jakee! Open the door! I need something to talk with you... Urgent, Jake! Please.... Listen to me..."

"There's no need to talk again, Rose! Get out from my company, right now!"

"Engga! Aku ngga akan pergi sebelum kamu bukain pintu sialan ini buat aku!"

"Sean! Panggil satpam sekarang! I'm sick of this situation!ㅡ"

"Karina! Aku bakal ngelakuin hal sesuatu ke dia kalau kamu ngga bukain pintu sialan ini, Jake! I really mean it!" Licik Rose yang berada diluar ruangan. Bagaimana ia bisa tahu tentang Karina? Tentu saja itu semua berkat informan pribadi dirinya.

"Don't you dare to touch her, Roseanne! Dia ngga ada hubungannya sama kita berdua!"

"So just open this fucking door! Or I really do something to her!ㅡ"

Brak!

Habis sudah kesabaran Jake selama ini. Ia mencengkram tangan Rose kuat dengan kilatan mata yang sangat marah yang belum pernah Rose lihat sebelumnya.

"I told you, Roseanne Alika Scarlett. Don't you dare to touch her even for an inch. Or I'm gonna do something to you, to your family, and to you ex boyfie, huh?" sinis dan kejam Jake. Ia juga tahu bahwa Rose sudah memiliki pacar yaitu Brian Domani Steven. Dimana ia dan Brian pernah bertemu satu kali saat acara perusahaannya 2 tahun yang lalu.

"....Jake, it's hurt... Let me go...ㅡ"

"I wont... Sebelum kamu mendengarkan apa yang akan aku katakan padamu..."

"...Sudah cukup selama ini kamu membuat aku jatuh, Roseanne. Kamu dan aku sudah selesai sejak lama. Dimana kamu yang menghancurkan sendiri hubungan kamu sama aku. Dimana aku yang dulu sangat menjaga kamu, menyayangi kamu dengan setulus hati, mencintai kamu, and treat you like a queen for five years..."

"...Tapi, apa yang aku dapatkan pada akhirnya? Hanya sebuah pengkhianatan dan rasa sakit, Roseanne. Apa kamu ngga memikirkannya selama ini?"

"...Dengan kamu yang kembali setelah memiliki kekasih baru, apakah itu bisa membuat aku kembali kepada kamu sama seperti dulu? Rasa trauma yang besar akibat masa lalu membuat aku dianggap sebagai gay, penyuka sesama jenis, bahkan sampai aku harus minum obat demi menjaga mental aku tetap sehat..."

"...Sedangkan kamu? Kamu bisa menjadi seorang top model dengan mudahnya. Apakah kamu menjual tubuhmu demi sebuah cita citamu itu? Begitu? Dengan siapa? Manajermu? Atau kau berhubungan lagi dengan Willy setelah sekian lama walaupun kamu punya Brian, huh?ㅡ"

"Engga! Aku... Aku udah ngga ada hubungannya lagi sama Willy, Jake!ㅡ"

"Maka aku peringatkan padamu terakhir kalinya, Roseanne Alika Scarlett. Jangan pernah kamu berani masuk ke dalam keluarga Anderson" ancam Jake pada Rose dengan tangan yang masih mencengkram kuat dan suara yang berat menahan amarah yang ingin meledak.

"Dan satu lagi, aku peringatkan padamu jangan pernah sentuh Karina Patricia Watson walaupun hanya seujung rambutnya saja. Dia tidak ada hubungannya denganku ataupun dengan dirimu. Mengerti?"

Rose mengangguk patuh sebagai jawabannya. Ia terlalu sulit untuk membuka mulutnya. "Jika kau berani berbuat sesuatu padanya, akan aku pastikan keluarga Edmund Vector serta Scarlett Johansen akan hancur detik itu juga"

Jake maju dua langkah mendekatkan bibirnya ke telinga Rose yang sudah bergetar ketakutan. "And your ex boyfie, Brian Domani Steven. Hidupnya tidak akan lama lagi, sebaiknya kau mengurus dia dengan baik. Jika tidak, aku bisa menembak mati dia sekarang juga di hadapanmu dan di hadapan kedua orang tua Brian. Menarik, bukan?ㅡ"

"Jangan... Please, no... Don't do that Jake... I-I promise that I never met you again, I-I swear to God..."

Jake tersenyum sinis serta puas akan ancamannya. Ia melepaskan Rose hingga tersungkur ke belakang dengan badan yang masih bergetar hebat dan lengan yang memerah.

"Sean, call the security right now. Antarkan ia ke bawah dan pastikan ia tidak kembali kesini. Mengerti?" 

"Yes, Sir"

Sean mengantar Rose ke lobby untuk memastikan bahwa wanita itu sudah pergi dan tidak akan kembali. Namun, Sean dan Jake tidak menyadari bahwa Roseanne hanya berpura - pura ketakutan. Ia tentu masih punya kejutan dan rencana lain yang belum ia jalankan demi mendapatkan Jake Anderson.

Tetapi, ia juga memikirkan ucapan Jake tentang Brian, mantannya. Jake berkata bahwa hidup Brian tidak akan lama lagi. Apa maksudnya? Apa Jake sengaja mengatakan hal tersebut agar ia menjauh dari Jake dan tetap bersama Brian?

Atau, memang ada hal yang ia tidak tahu dari Brian? Entahlah, ia pusing dengan semua ini. Sebaiknya ia pulang ke apartemen miliknya dahulu sebelum menyusun rencana keduanya untuk besok.

BOTH OF US 

- TO BE CONTINUE - 

Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang