Yang marah aku, yang ngambek aku, yang minta maaf aku, yang nyari2 aku, mandiri sekali diriku.
Pagi ini oza sangat bersemangat untuk menunggu berangkat ke london karna ingin menyusul hilya, semoga hilya ada kemajuan disana. Tapi sebelum ia ke london, ia sekolah terlebih dahulu karena ujiannya belum usai.
******
"Bangun pagi bangun pagi nyuci muka gak mandi" nyanyi alvin
"SAMLEKOOOOOOM ALPIN" teriak mawar dari depan rumah alvin
"WAALAIKUMSALAM" jawab ibunya alvin
"Tante alvinnya udah berangkat belum?" Tanya mawar
"Eh mawar, belum alvin belum berangkat. Lagi mandi dia, sini masuk" jawab ibunya alvin
"Tan mawar boleh numpang kamar mandi ga? Kebelet ini duh" Tanya mawar
"Boleh boleh" jawab ibunya alvin
"Dimana tan?" Tanya mawar
"Apanya?" Tanya balik ibunya alvin
"Kamar mandinya lah tan" jawab mawar
"Oh disana" ucap ibunya alvin menunjuk arah kamar mandi
"Oke makasi tan" ucap mawar
Lalu mawarpun langsung ke kamar mandi yang disebut ibunya alvin.
"Aduh gua lupa kamar mandinya yang mana tadi ya" gumam mawar
Karena ada dua pintu disana, ia bingung yang mana pintu kamar mandi.
"Arrgh yang mana aja udah" ucap mawar langsung nyelonong ke dalam
Klekk
Mawar membuka pintu itu dan?
"AAAAAAAA" teriak alvin dan mawar.
Ternyata mawar salah masuk pintu, ia membuka pintu kamar avin dan tanpa sengaja ia melihat avin yang sedang memakai baju. Untungnya alvin sudah memakai celana pendek dan baju seragam.
"HEH LO NGAPAIN KE KAMAR GUA!" Teriak alvin
Tetapi tidak dijawab oleh mawar, ia langsung menutup pintu dan lari ke kamar mandi.
Brakk
Ia menutup pintu dengan kencang, untung tidak di dengar oleh ibunya alvin
"Huh i-itu tadi kamarnya alpin?" Tanya mawar ke diri sendiri dengan nada ngos ngosan.
"Mampus gua malu banget" ucap mawar
"Huh mawar tenang maw" ucap mawar lalu menarik nafas secara tenang.
Lalu ia pun keluar dari kamar mandi dan merapihkan baju nya.
Ia jalan ke ruang tamu dan melihat alvin yang sedang memakai sepatu.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...