Ku akan slalu ada untukmu
Walau kau bersama denganya
Aku kan menahan rasa sakit iniPagi ini alefran berangkat ke sekolah sendiri, karena caca kena skors selama 4 hari. Bunda sudah tau, untung saja bunda tidak marah toh bener kata caca. Kalau dia tidak salah kenapa harus takut? Tapi bunda berpesan ke caca agar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
"Bund ale berangkat ya, assalamualaikum" ucap alefran
"Waalaikumsalam" jawab bunda
Skip sekolah
Sampai di sekolah, ia berjalan di koridor dengan langkah gontai. Alefran sangat malas sekolah karena tidak ada caca, walaupun ada caca ia hanya di kacangin.
"Assalamualaikum" ucap alefran lesu
"Waalaikumsalam" jawab seisi kelas
"Lesu amat lu" ucap oza
"Paling gegara gaada caca" ucap alvin
"Oiya le, caca di omelin ga sama bunda?" Tanya hilya
"Bunda ga marah sama caca, tapi bunda mesen aja ke caca katanya kalo nyelesain malasah harus pake kepala dingin" jelas alefran
"Syukurlah" ucap oza
Datanglah KM kelas menagih tugas yang diberikan oleh pak tono
"KUMPULIN PR IPA HARI INI BATASNYA SAMPE ISTIRAHAT NANTI YA BUND" teriak KM yang bernama indah itu
"Mampus gua belum" ucap alefran oza dan alvin bersamaan
"Alhamdulillah" ucap hilya
"Apelu lagi alhamdulillah?" Tanya oza
"Alhamdulillah gua udah dan lu belum hahahhaa" jawab hilya
"Liat dong, gua gabawa lks ipa" ucap oza
"Ga" jawab hilya
"Minjem ga!" Sarkas oza sambil mengambil bukunya hilya
"Kaga!" Hilya menarik bukunya dari tangan oza.
"Minjem" tarik lagi oleh oza
"Hil ada ulet bulu di kaki lu!" Ucap oza berbohong lalu menarik buku itu dan meninggalkan hilya yang kaget
"HUA MAMAAAAA MANA MANA" teriak hilya
"Tapi boong hayukk papalepapalepapalepapbalebale" ucap oza
"SETAAAAAAAN!" Teriak hilya kesal.
Tapi ketika ia mau nengejar oza, ia terpeleset dan jatuh duduk di lantai. Ia tidak sadar bahwa lantai yang ia pijak itu basah.
Brukk
Hilya pun jatuh
"Aww" hilya kesakitan
Seisi kelas pun langsung tertawa terbahak bahak
"SIALAN! BANGUNIN GUA GE! MALAH DITAWAIN!" Teriak hilya
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...