Walauupun kamu tidak memiliki bahu untuk berasandar, masih ada telur untuk di dadar, karena hidup perlu sarapan bukan HARAPAN
HAPPY READING
caca sekarang sudah dipindahkan di ruang rawat, keadaannya pun sudah membaik, namun dia belum sadar. Karena pengaruh obat yang diberikan kepada dokter.
Semua teman dan keluarganya sudah berkumpul di dalam ruangan dan menunggu caca untuk segera sadar.
"
Nghhh" lirih caca sadar
"Tan, om caca sadar" ucap alefran, karena alefran berada di samping caca.
Dan akhirnya caca membuka matanya dengan sempurna, seisi ruangan pun ikut senang, terutama orang tua nya.
"Akhirnyaaaaa cacaaaa" ujar sang ibu lalu memeluknya.
Caca hanya tersenyum dan membalas pelukan sang ibu.
"Kamu mau apa nak? Biar mamah ambilin, mau minum? Makan? Atau mungkin yang lain?" Tanya sang ibu, caca tersenyum manis akhirnya ia bisa berkumpul dan seperti dulu lagi dengan keluarganya
"Ga mah" jawab caca sambil memegang tangan sang ibu.
"Maafin mamah ya? Mamah banyak banget salah sama kamu. Mamah selalu beda bedain kamu dengan kakak dan adikmu, mamah selalu salahin kamu, mama se_" belum usai ibunya berbicara tiba tiba caca menutup mulut sang ibu
"Sttt udah mah, caca udah lupain semua" ucap caca, lalu sang ibu kembali memeluknya sambil menangis sesegukan. Dan lalu melepaskan pelukannya
"Kaaa, maafin safira ya" ucap safira menangis dipelukan sang kaka. Caca lalu mengelus rambut sang adik dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya.
"Ca, semua kebusukan gue, udah ketahuan. Dan gue jujur, kalo eca itu emang anak gue dengan lana" ucap ardi sambil berlunut di bagian kaki caca.
"Bangun bang" ucap caca dingin
"Ca terserah lu mau nampar gua, mau marah gua gapapa ca! Bebas! Silahkan ca. Tampar gua ca! Tampar!" Ucap ardi
"Gua maafin bang" jawab caca
"Alhamdulillah makasih ca makasih" ucap ardi memeluk caca.
"Ayah" ucap caca
"Kenapa nak?" Tanya ayahnya
"Ayah gamau peluk caca?" Tanya caca
Tanpa waktu lama, sang ayah pun memeluk sang putrinya, seisi ruangan pun ikut senang melihat caca bisa tersenyum seperti dulu, kembali bahagia. Terutama alefran, ia sangat senang, sekarang ia tahu sumber kebahagiaan adalah keluarga.
"Le" Panggil caca
"Iya? Kenapa?" Tanya alefran
"Makasih ya" jawab caca sambil memegang tangan alefran
"Sama sama ca" ucap alefran senang, tersenyum senang. Tangannya di pegang oleh caca? Semoga ia tidak mimpi.
"Za,vin,maw. Makasih ya" ucap caca
"Sama sama" jawab mereka
"Le, ca gua ke ruangan hilya dulu ya" ucap oza
"Oh iya ya, hilya dirawat disini juga ya?" Tanya alefran
"Iyaa" jawab oza
"Om,tan saya pamit ya. Permisi" ucap oza berpamitan dengan orang tuanya caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...