katanya cinta itu buta , kenapa fisik jadi penentuannya???
Caca balik ke kelas dengan perasaan kesal dicampur malu, kesal karena melihat Alefran dan Nesha sedekat itu, dan malu karena ia bilang bahwa ia cemburu. Harusnya ia senang karena tidak ada peganggu seperti Alefran tapi ia malah merasa kesepian. Entahlah Caca pun tidak mengerti kenapa ia menjadi seperti ini?.
"Argh gue kenapa sih?!"
"Harusnya gue seneng dong gada si kutu kupret itu!"
"Harus!"
"HARUS CA!"
Caca kembali duduk di kursinya, mengambil earphone di tasnya dan memasang ditelinga nya. Earphone memang Caca selalu bawa ke mana mana, sebagai penenang ataupun sebagai hiburan.
Caca memutar lagu best part dengan volume full, ia tidak perduli kalau nanti telinganya bisa budek. Intinya ia harus tenang!.
Sementara di kantin pun masih sepi, entah kerena mereka kaget atau senang melihat si putri kutub utara membuka suaranya. Cicak di dinding pun ikut terdiam karena semua human yang ada di kantin itu terdiam bak patung.
Ralat! Hampir semua human, kecuali Mawar dan Hilya yang masih heboh dengan perkataan Caca barusan. Mereka berdua masih belum menyangka, tapi BIASALAH!
"Mawar cubit pipi gue sekarang!"
"Yakin?" Tanya Mawar meyakinkan Hilya
"Yakin! 1000% yakin!" Jawab Hilya penuh gairah
"Kenapa sih?" Mawar masih belum konek ke Hilya, mengapa temanya ini minta di cubit? Tumben sekali! Biasanya di senggol dikit aja udah marah marah, lah ini minta di cubit?
"Cubit buru!" Okelah lebih baik Mawar ikut saja dengan perintah Hilya, kalau tidak ia bisa di telan hidup hidup.
"A........ sakit bodoh!" Hilya mendapat tatapan tajam dari penghuni kantin yang sedang khusyuk makan.
Mawar hanya menatap Hilya dengan tatapan datar. Dia sendiri yang minta di cubit kan? Kenapa jadi sewot sih? Rasanya Mawar ingin mencincang cincang Hilya seperti kornet!
"Lu yang minta gue cubit lu kan? Kenapa jadi lu yang sewot sih?"
"Gue cuma mau pastiin kalo gue ini cuma mimpi apa nyata!"
"Masih belum percaya? Mau gue siram ga?" Tanya mawar dengan wajah polosnya
"Basah dong gue! Jangan lah!" Perlu di ingat, Hilya itu memang People kang ngegas!
"Ngegas mulu lo! Jualan gas elpiji apa gimana?" Beruntung sekali Hilya mempunya teman yang selalu sabar seperti Mawar ini.
"Eh eh Maw gimana gimana kalo kata pasto yang nyanyi di dari jendela Smp?" Ya Mawar memang penonton setia Dari jendela Smp! Semua nama pemain ia hapal! Terutama dengan si Joko! Entahlah Hilya tidak faham dengan Mawar. Niat banget menghafal nama,soundtrek, bahkan umur dan agama pemain Dari jendela Smp. Tapi soal mata pelajaran mah hafal cuma setengah bahkan seperempat!.
"Kayak gini, sungguh aneh tapi nyata takkan terlupa mpphh" belum usai Mawar nyanyi Hilya sudah membekap mulutnya Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...