"Jangan gunakan kecantikan mu untuk mencintai banyak lelaki, karna itu bukan Kelebihan tapi Kelontean". ajggg ah kesel
"Baiklah ayah akan mencoba untuk memaafkan oza, ayah bahagia kalau kamu bahagia hil" ucap ayahnya hilya
Hilya sangat senang ia pun memeluk ayahnya dan menangis bahagia di pelukan ayahnya.
"Makasih yah" ucap hilya
"Sama sama sayang" jawab ayahnya
Oza dan kak siska pun tidak kalah senang dengan jawaban ayahnya hilya.
"Alhamdulillah makasih om makasih " ucap oza
"Sama sama za, maafin saya waktu di london ya" ucap ayahnya hilya
"Iya om gapapa" jawab oza
"Hil kalo kamu cemburu, berarti kamu suka dong sama oza?" Tanya kak siska dengan nada meledek
"Ih kak siska apasi" jawab hilya malu malu kambing! Eh bukan malu malu kucing:)
"Om izin keluar bawa anaknya boleh?" Tanya oza
"Ya boleh lah, tapi jangan disakitin ya" jawab ayahnya hilya
"Pasti om pasti, ayok hil" ucap oza menarik tangan hilya
"Ekhem" ledek ibunya hilya yang datang dari kamarnya
Oza dan hilya pastinya salah tingkah.
"Lah za, kalo lo pergi gue pulangnya sama siapa?" Tanya kak siska
"Kalo mau bareng lo ikut gue aja" jawab oza
" engga deh nanti gue jadi nyamuk" ucap kak siska
"Sama daffa aja mau nak?" Tanya ibunya hilya
"Boleh tan kalo ga nge repotin" jawab kak siska
"Boleh lah, yaudah tante panggil daffa dulu ya" ucap ibunya hilya lalu membangunkan daffa yang sedang tertidur pulas di kamarnya
Oza dan hilya sedang diberada sebuah taman di dekat komplek rumahnya hilya.
"Hil" ucap oza
"Hm?" Jawab hilya
"Jadi gini" ucap oza gugup
"Gini gimana?" Tanya hilya
"L-lo mau ga jadi....." jawab oza
"Jadi?" Tanya hilya
"Jadi pacar gua" jawab oza
Hilya pun melotot sempurna karena kaget
"Heh kenapa melotot, serem anjir" ucap oza membuyarkan lamunan hilya
"H-hah kenapa kenapa?" Tanya hilya
"Lo mau ga jadi pacar gua" jawab oza
"Emmm gimana ya, nyatain perasaannya ga romantis, gaada bunga, gaada coklat" ucap hilya
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...