pertemuan

6K 295 8
                                    

yang pergi biar pergi, yang datang biar datang, dan yang bertahan tetap pertahankan. hidup bukan untuk menyesali apa yang sudah hilang, bukan pula untuk menolak apa yang ditakdirkan tuhan, apalagi menyianyiakan sesuatu yang sudah ada dan yang sudah diberikan.



Di sebuah sekolah yang bernama SMA CAHAYA PELITA ada tiga orang murid baru. Mereka ialah Alefran anugrah ramadhan, Ahmad fauzi , dan yang terakhir ialah Alvian.

Mereka kini sudah berada di parkiran di dekat gerbang sekolah, mereka membuka helm mereka lalu merapihkan rambutnya yang berantakan. Dengan kulit putih, tinggi, jakun yang menggoda. Terlihat para kaum hawa yang sangat tergoda dengan penampilan Alefran, Oza, dan Alvin.

Alefran turun dari motornya lalu di susul oleh Alvin dan Oza.

Para siswi langsung caper kepada mereka bertiga, bolak balik entah mau kemana. Alefran sungguh tidak suka dengan perempuan kayak gitu! Sungguh gelayy! Seperti tidak ada harga diri sama sekali.

"Vin za cabut"

"Kemana le?" Sahut Alvin, disini Alvin lah yang paling lama konek, suka loading lama.

"Ke KUA" jawab Oza, Oza berbeda dengan Alvin. Oza itu seorang fakboy, suka gonta ganti pasangan se gampang gonta ganti sepatu.

"Loh emang disini ada KUA?" Benar saja Alvin beluk konek dengan perkataan Oza barusan, ingin rasanya Oza menelan Alvin hidup hidup!

"Vin di otak lo emang gada jaringan apa gimana sih? Pasang wifi dong"

"Emang muat ya le kalo di dalam otak itu dipasang wi-fi?"

Alefran hanya menatap kedua temannya itu datar, bisa bisanya ia selalu bareng dari sd, smp bahkan sekarang sma!. Takdirnya sungguh sangat tidak di kondisikan.

"Bego nya di ilangin dulu deh, kita ini murid baru. Masa udah malu maluin" Alefran kalau ngomong itu emang suka gak disaring! Untungnya Oza dan Alvin itu sabar dengan Alefran. Coba kalau tidak? Sudah mereka buang Alefran ke laut!

Alefran ingin sekali memgembalikan Oza dan Alvin ke dalam rahim! Argh sangat menyebalkan.

"Iyadeh lo marah marah mulu lo! Kayal emak gue! Yok lah Za" Sahut Alvin menarik tangan Oza meninggalkan Alefran yang masih terdiam disana.

"Iya ih Ale marah mulu! Gak mau gak suka gelayyyy" maklum Oza memang rada rada Alay, ya gitu deh.

"HEH GUE YANG NGAJAKIN GUE YANG DITINGGAL!" Cukup sudah! Alefran ingin membunuh kedua temannya ini sekarang! Dosa gak sih?

Kaum hawa yang mendengar teriakan suara Alefran tentu saja makin berdecak kagum.

"Masyaallah jodoh orang"

"Semoga dia akan menjadi ayah dari anak anak gue nanti"

"Kiw kiw cowok! Nikah yuk!"

"Akang sini sama neng"

"Akang ganteng! Kalo saya minta nomor kasih ya!"

"Woy! Lo pake skincare apa sih?! Gue yang cewek aja ga se glowing lo!"

"Kak! Kakak pake pelet ya? Kok saya suka sih sama kakak!"

Baru satu hari mereka disini saja sudah banyak yang suka, apalagi kalau bertahun tahun ya. Ahhh pasti Alvin terkenal mendadak!

Sepanjang koridor mereka bertiga selalu di sapa dengan senyuman manis dari para siswi, tentu dapat tatapan tajam dari para siswa.

"Mengapa semua tersenyum?" Oza mulai dengan ke alayan nya yang sudah mendarah daging

ICE GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang