DARI BERJUTA JUTA MANUSIA DI BUMI BISA BISANYA GUA CUMA SUKA SAMA MANUSIA SEDINGIN KULKAS 2 PINTU
Sekarang waktunya pulang sekolah, hilya masih ingat untuk menantang oza tandibg basket
"Oza ayo!" Ajak hilya
"Kemana?" Tanya oza
"Lo lupa apa pura pura lupa sih, oh pasti lu takut kan tanding basket sama gua?! Haha Alus!" Sarkas hilya meremehkan oza
"Ngapain gua takut sama nenek lampir kaya lo!" Jawab oza
"Yaudah ayo!" Sekali lagi hilya menantang oza
"Ayo! Siapa takut!" Jawab oza
Alefran dan caca pamit duluan, karena di suruh bunda untuk ke rumah
Sedangkan mawar dan alvin tertarik untuk menonton tanding basker antara hilya dan oza
Sekarang oza dan hilya sudah di tengah lapangan
Mereka pun bertanding,namun hilya curang. Alhasil oza kalah
"Wah curang lo! Gagaga! Gaboleh curang! Tanding ulang!" Sarkas oza emosi
"Eits! Inget cewek gapernah salah!" Jawab hilya
"Bodo! Tanding ulang!" Ucap oza dengan nge gas
"Dan inget juga! Cowok selalu salah! Traktir gua makan seblak!" Ucap hilya sambil menarik tangan oza
"Za! Gua juga!" Ucap alvin
"La gua juga!" Ucap mawar
"La buset sejak kapan ada lo berdua dah?" Tanya oza
"Sejak tadi lo tanding basket, tapi gua ga nonton, cuma nungguin traktiran seblak" jawab alvin
"Nah bener tuh" jawab mawar
"Kan perjanjian gua cuma sama hilya, kenapa lo berdua ikut ikutan si?" Tanya oza
"Udh apa boleh, lu kan kaya zaaa" ucap alvin dengan muka memelas
Mata oza berbinar ketika alvin bilang bahwa ia kaya
"Yedah gua traktir seblak deh, ncing! Seblaknya empat ya!" Ucap oza memesan seblak
"Oza emang the best sih" ucap mawar
"Iya lah gua kan kaya" jawab oza
"Iya kaya, kaya monyet" ucap alvin meledek oza
"Wah! Gua tarik pesenan lo ya!" Sarkas oza emosi
"E e e e eh jangan!, iyadah oza ganteng baik nan kaya" ucap alvin
"Hilih, muji gua pas ada maunya doang lo!" Ucap oza
"Nah itu tau" jawab alvin
Sekarang kita ke alefran dan caca
Alefran yang di masih di jalan menuju rumahnya alefran tiba tiba mendengar suara tangisan anak kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...
