"lain kali kalau jatuh cinta itu biar sama orang yang mencintaimu, atau setidaknya tidak punya orang lain dihatinya"
Hari ini adalah hari dimana mereka pulang ke indonesia, termasuk keluarganya caca. Caca sudah kembali seperti semula, hanya butuh istirahat saja.
Oza juga telah me WA daffa, ternyata hilya pulang ke indonesia besok lusa.
DI BANDARA
"semuanya udahkan? Gaada yang ketinggalan?" Tanya ayahnya caca.
"bentar om,saya cek. Astaga ada om ada yang ketinggalan!" Jawab mawar
"astaga, apaan mawar?" Tanya ibunya caca
"Jejak kaki saya di lantai tadi pagi, mweheheh" jawab mawar sambil cengengesan.
"deeh dibunuh halal nih anak" ucap alvin
"jangan di bunuh dong, kan katanya mau di kawinin" jawab mawar
"Hah dikawinin?!" Ucap mereka kaget
"e-engga kok engga" jawab alvin
"ekhem kan bucin kan" ucap alefran
"ale ale, micin mah buat masak le" ucap ayahnya caca
"emm bucin om bukan micin" bisik ardi
"oh iya iya, ayok kita masuk pesawatnya bentar lagi mau lepas landas" ucap ayahnya caca.
Akhirnya merekapun terbang ke indonesia.
SKIP INDONESIA
"WELCOME BACK INDONESIA!" Teriak alvin
"gausah teriak" bisik alefran
"e ngoghey" jawab alvin
"malu maluin aje lu vin" ucap oza
"gapapa asal ga gelay" jawab alvin
"gelay apaansih? Ini kok di semua sosmed viral ga gelay ga gelay, gelay apaansih?" Tanya ibunya caca
"jadi gelay itu artinya geli tan, cumaa itu pake bahasa alay aja jadinya gelay" jawab alefran
"owalah, aneh aneh aja" ucap ibunya caca.
"namanya juga kids jaman now mah" ucap safira
"ahahahah yaudah yuk kita pulang, emmm le kita boleh mampir ke rumah kamu dulu ga?" Tanya ayahnya caca
"boleh lah om sok mangga" jawab alefran
"mangganya abis cuy, di bandara mana ada mangga" ucap alvin
"bukan mangga itu udiiiiiin!" Sarkas alefran menginjak kaki alvin.
"hah iya mas kenapa? Saya gak bawa mangga mas" ucap seorang lelaki, yang sedang membawa alat kebersihan.
"hah engga mas gapapa" ucap alefran
"oh yaudah, saya balik dulu permisi" ucap lelaki itu lalu pergi meninggalkan alefran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Romance[TAMAT] "Minta nomor lo" Dengan berani Alefran meminta nomor perempuan itu, dengan menyodorkan ponselnya ke depan wajah perempuan yang bernama caca itu. Caca hanya menatap Alefran datar, dan lanjut membaca buku yang ada di tangannya dengan earphone...
