《MPC - 32》

2K 120 3
                                    

Melvin meletakkan kopernya di samping ranjang lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Hari ini begitu melelahkan. Beberapa detik kemudian Rayhan masuk ikut merebahkan tubuhnya di samping Melvin.

"Ngapain lo di kamar gue?" Tanya Melvin dengan nada datar tanpa melihat ke arah Rayhan.

"Kamar gue dipakek David sama Ravy," balas Rayhan setelah itu hening tak bersuara.

Lama kelamaan mata mereka terasa berat dan siap untuk mengarungi dunia mimpi, namun gagal karena tiba-tiba David dan Ravy masuk tanpa mengetuk pintu dan berhasil membuat Melvin dan Rayhan terkejut.

"Ngapain?" Tanya Rayhan to the point.

"Pesan makanan dong laper gue, di rumah nggak ada makanan nih," balas David tanpa malunya meminta makanan pada tuan rumah.

"Pesan." Sahut Melvin.

"Sultan mah beda," celetuk Ravy lalu mengambil ponsel milik Melvin membuka aplikasi untuk memesan makan. Setelah selesai ia keluar dari kamar Melvin bersama dengan David.

Tak lama setelah kedua curut itu keluar Melvin dan Rayhan pun telah tertidur dengan pulas.

Setelah menunggu kurang lebih sekitar 15 menitan seorang kurir pengantar makanan datang membawa banyak makan di tangannya ada juga yang masih berada di motor.

"Dateng tuh, ambil sana makanannya!" Suruh David.

"Iya-iya!" Ravy berjalan keluar menghampiri kurir pengantar makanan tersebut.

"Nah, ini satunya buat abang aja," ujar Ravy setelah menerima bungkusan makanan tersebut.

"Beneran bang?" Tanya kurir itu memastika kembali. Ravy tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

"Makasih ya bang, kalau begitu saya permisi dulu," pamit Kurir itu sebelum ia melajukan motor maticnya pergi dari rumah Melvin

"Iya bang hati-hati,"

Ravy membawa makanan yang dipesan tadi ke dalam ruang makan, dengan telaten mereka memindahkan makanan-makanan itu ke dalam piring lalu membuang bungkusnya ke dalam tong sampah.

"Haikal bangunin sono, kasian tuh anak belum makan." Suruh David.

"Yee... Lo enak banget nyuruh-nyuruh gue, lo kira gue babu lo!" Ravy bangkit dari duduk sambil mulutnya memprotes namun ia tetap melangkah ke kamar tamu untuk membangunkan Haikal.

Tak lama Haikal dan Ravy telah kembali ke ruang makan dan duduk di samping David.

"Nih, makan nih mumpung masih hangat," David meletakan piring itu di depan Ravy.

Dibalik sikap David yang terlihat receh, bobrok, sembronoh dan kocak itu ada sisi perhatian dan kehangatan yang ada dalam dirinya, namun tidak terlalu David perlihatkan. Dia baik pada semua orang tapi untuk memberi perhatian penuh bukan hal yang ia lakukan pada semua orang.

"Gila! banyak banget lo beli makanan ada seblak, ayam geprek, ini pizza, burger, apa nih? Ouh pecep ayam. Lo mau buka warung apa gimana? Banyak banget belinya." Haikal tak habis pikir dengan kelakuan David dan Ravy yang selalu kompak kalau soal makanan. Mereka tak tanggung-tanggung untuk membelu banyak makanan jika mereka ingin.

David dan Ravy memang hobinya makan, namun anehnya perut sixpack itu masih terpahat sempurna.

"Yaelah mumpung ada rezeki ya gue ambil lah," tukas David lain dengan Ravy yang sudah memakan makanannya dan fokus pada makanan di depannya, tak memperdulikan perdebatan David dan Haikal.

"Melvin sama Rayhan nggak ikut makan?" Tanya Haikal.

David menjawab dengan gelengan karena mulutnya sedang menggigit pizza.

MY PRINCE CASSANOVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang