Di depan toilet perempuan Melvin membuka seragamnya dihadapan Salsa dengan santai, refleks gadis itu menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Cepet, ganti baju lo!" Suruh Melvin menyodorkan seragamnya pada Salsa hingga kini hanya terbalut dengan kaos putih polos yang mencetak tubuhnya.
Astaga bisa gila Salsa lama-lama, ini kedua kalinya ia melihat pemandangan indah itu lagi. Salsa langsung menerima seragam itu tanpa banyak bicara lalu masuk ke dalam toilet mengganti seragamnya.
Sesudahnya Salsa mengganti seragamnya yang basah dengan seragam milik Melvin yang sangat kebesaran di tubuhnya yang kecil ini, membuat tubuhnya terlihat tenggelam, tapi apa boleh buat ia sendiri tidak memiliki seragam cadangan di lokernya.
Ia pun segera beranjak keluar dari toilet, dilihatnya Melvin sedang bersandar di tembok samping pintu masuk toilet sembari memejamkan matanya.
Jika dilihat-lihat Melvin memanglah tampan, bukan-bukan melainkan sangatlah tampan. Tidak salah jika banyak cewek yang menyukainya. Selama sekian detik ia terpana akan ketampanan sang cassanova, lamunan itu buyar begitu sajak ketika cowok itu bersuara.
"Gue tau gue tampan," Melvin membuka matanya menoleh menatap Salsa yang terkejut. Sebenernya ia menyadari kehadiran gadis itu di sampingnya namun ia sengaja berpura-pura tidak tau.
"Ehh, nggak siapa bilang lo tampan," elaknya lalu membuang muka tak ingin melihat cowok itu.
Tanpa membalas elakan Salsa, Melvin kembali menggandeng tangan Salsa membawanya ke kelas gadis itu. "Prepare, habis ini pulang." Ucap Melvin di selah langkah mereka menuju kelas.
"Lo tau dari mana?"
"Gue tau"
Sampai di kelas Salsa langsung bergegas membereskan buku dan alat tulisnya ke dalam tas, saat ditanya oleh Luna pun ia memberitahu bahwa hari ini akan pulang lebih awal tanpa menjelaskan alasannya, karena Melvin pun tak memberitahunya.
Dan benar saja tak lama kemudian...
Kringgg... Kringgg... Kringgg...
Bel sekolah pertanda selesainya perlajaran berbunyi. Terdengar siswa-siswi yang bersorak gembira sambil memasukan barangnya ke dalam tas masing-masing.
"Oh iya, tadi tugasnya udah selesai kan?" Tanya Salsa memastikan.
"Udah kok, udah di kumpulin juga." Jawab Luna
Salsa mengngguk mengerti, "kita nontok yuk? Udah lama nih gak nonton." Ajak Salsa
"AYO LAH!!" Sahut Luna, Feby dan Sazyah dengan semangat.
°•●↭♥↭●•°
Salsa, Luna, Feby dan Sazyah berjalan menuju parkiran sekolah karena hari ini mereka bertiga membawa mobil masing-masing kecuali Salsa.
"Sal, lo sama gue aja tapi lo yang nyetir gue mager," Feby memberikan kunci mobilnya pada Salsa.
Salsa pun menerima kunci itu dengan perasaan dongkol sudah biasa baginya menjadi supir untuk sahabat-sahabatnya itu.
Baru saja membuka pintu mobil Feby dari arah belakang terdengar suara.
"Mau kemana?"
Salsa dan Feby menoleh dan ternyata itu Melvin yang tengah menatap Salsa dengan tatapan datarnya.
"Mau nonton sama mereka," balas Salsa seraya menunjuk Sazyah, Feby dan Luna yang masih di luar mobil menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Teen FictionSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...