Di ruang rawat Sazyah tengah berkumpul kedua orang tuanya yang duduk di samping ranjang rumah sakit yang ditempatinya. Wajah kedua orang tua Sazyah terlihat sangat serius.
"Tiga hari lagi Papa akan ke Belanda, harus ada yang menjaga kamu selama Papa dan Mama di sana," kata Diro Papa Sazyah.
"Berapa lama?" tanya Sazyah.
"Hanya sebulan." Diro bangkit mencondongkan sedikit badan lalu mencium puncak kepala Sazyah.
"Pastikan diri kamu baik-baik saja di rumah karena Papa akan sering-sering menghubungi kamu," pesan Diro.
"Mama akan carikan seseorang untuk menjaga kamu selama Papa dan Mama di Belanda," sahut Mira mama Sazyah.
"Nggak usah Ma, aku bisa jaga diri aku sendiri." Mira menggeleng keras.
"Mama nggak setuju karena Mama nggak mau kamu kenapa-napa," tolak Mira.
"Iya Ma."
°•●↭♥↭●•°
Di kantin Rayhan, Melvin, Ravy, David dan Luna telah menghabiskan makanan mereka masing-masing, tersisa piring berisi nasi goreng Salsa yang belum tersentuh sama sekali di atas meja.
Perasaan Melvin pun menjadi tak karuan. Lantas ia segera merogoh saku jasnya untuk mengambil ponsel dan menghubungi Salsa.
Sekali dua kali tak ada jawaban, Luna pun sama halnya dengan Melvin gadis itu tampak gelisah sambil mengedarkan pandanganya kesepenjuru arah, barang kali Salsa datang.
"Ini udah lama banget Vin, mending kita susul ke depan aja deh," usul Luna dengan perasaan tak tenang.
"Kita susul sekarang!" putus Melvin.
Mereka segera melangkah berjalan keluar dari kantin menuju gerbang sekolah yang jaraknya cukup jauh.
Padahal hanya mengambil paketan barang yang tidak membutuhkan waktu yang lama. Hampir lima belas menit lamanya gadis itu tak kunjung datang.
Di tengah perjalanan mereka menuju gerbang sekolah langkah mereka sempat terhenti sesaat setelah Rayhan tanpa sengaja melihat Haikal yang berjalan tergesa-gesa sembari menggendong Feby, ada dua orang bapak-bapak yang mengikutinya dari belakang, yang satu membawa paket dan kucing satunya lagi sedang menggendong seorang gadis. Rayhan tidak tau siapa gadis itu, karena wajahnya yang tertutup oleh rambut.
"Kita susul Haikal dulu," ucap Rayhan berjalan lebih dulu menuju UKS.
Begitu sampai depan pintu, mereka berpapasan dengan kedua bapak-bapak tadi, ada apa sebenarnya?
Brak
Melvin membuka pintu UKS dengan kasar. Haikal yang berada di dalam ruang itu pun sampai tersentak kaget karena pintu yang dibuka secara kasar.
"Anjing bisa santai nggak!" sergah Haikal tekerjut.
"Mereka berdua kenapa?" tanya Rayhan datar namun tersirat nada kekhawatiran di dalamnya.
Melvin buru-buru mendekati Salsa yang duduk bersandar di ranjang UKS. "Ini kenapa kok bisa luka?" tanya Melvin dingin.
"Awss... Jatuh tadi," balas Salsa meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Ficção AdolescenteSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...