"Good morning Ma, Pa, Kak Sam." Salsa mengambil duduk di samping Samuel.
"Good morning too sayang," balas mereka bersamaan.
"Papa sama Kak Sam mau berangkat?" Tanya Salsa saat Aldo dan Samuel tiba-tiba bangkit dari duduknya.
Aldo mengangguk lalu mencium sekilas kening Salsa dan Rere. "Papa ada rapat penting pagi ini, kamu berangkat sama Melvin ya. Dia lagi ke toilet." Ujar Aldo.
Samuel pun melakukan hal yang sama setelah mencium tangan Rere lalu mencium kening Rere dan Salsa.
"Kalau ada apa-apa, hubungin Kakak." Tambah Samuel.Salsa menganggukkan kepala, lalu mencium punggung tangan papa dan kakaknya setelah kepergian Aldo dan Samuel, Salsa kembali melanjutkan makan rotu berselai coklat di depannya.
Salsa menoleh saat mendengar langkah kaki ternyata Melvin yang baru kembali dari toilet kini menghampirinya.
"Mau sarapan?" Tawar Salsa.
Melvin menggeleng. "Ke sini cuma numpang ke toilet aja," cibir Salsa lalu melanjutkan makannya.
Melvin menyetil kening Salsa membuat gadis itu memekik kesakitan dan menatap kesal gadis itu.
"Sakit!" Geram Salsa.
Rere terkekeh melihat kelakuan dua sejoli itu, membuat dirinya kembali mengenang masa mudanya dengan Aldo.
"Ayo!" Ajak Salsa selesai dengan sarapannya.
Melvin mengangguk, lalu keduanya berpamitan pada Rere sebelum melangkah keluar dari rumah. Melvin membukakan pintu untuk Salsa, setelah gadis itu nyaman dengan duduknya barulah ia menutup pintu mobil dan berjalan memutar ke depan mobil, lalu membuka pintu dan masuk.
Deru mobil terdengar, Melvin pun melajukan mobilnya menuju ke sekolah. Di dalam mobil lagi-lagi terjadi keheningan. Salsa melirik Melvin yang sedang mengemudi. Disenderkan punggunya ke jok mobil, menggosokkan tangannya berusaha meredakan rasa dingin di tubuhnya. Ekor matanya menangkap tangan Melvin yang mematikan AC mobil.
"Dingin?"
"Lumayan sih,"
Melvin menepikan mobilnya ke sisi jalan yang sepi. Dahi Salsa mengerut saat lelaki itu memutar badannya kebelakang guna mengambil jaket levis di bangku belakang. Lalu dia memberikannya pada Salsa.
Salsa mengerjapkan mata, masih tidak percaya dengan perlakuan manis Melvin.
"Pakek jaketnya!" Titahnya lalu kembali menyalakan mesin mobilnya. Di luar terlihat mendung pantas saja udara hari ini sangat dingin.
°•●↭♥↭●•°
Melvin menghentikan mobilnya di depan koridor sekolah agar memudahkan Salsa untuk turun dan tidak kebasahan akibat hujan yang cukup deras. Begitu gadis itu turun, Melvin segera memarkirkan mobilnya dan keluar menggunakan payung untuk melindungi tubuhnya dari hujan.
Salsa mengambil payung yang digunakan oleh Melvin lalu menutupnya dan menaruhnya di dalam sebuah kotak yang di khususkan untuk payung-payung yang dibawa oleh siswa-siswi AHS saat hujan.
Salsa mendongak menatap Melvin yang juga sedang menatapnya.
"Lo nggak sisiran?"
Melvin menggeleng lalu mengacak-ngacak rambutnya sendiri hingga berantakan, namun tak sedikitpun mengurangi kadar ketampanannya justru malah sebaliknya.
Ohh... Jambul khatulistiwa itu sekarang menjadi berantakan dan membuat Salsa gemas rasanya ingin merapikan seperti biasa. Salsa menarik tangan Melvin membawanya duduk di salah satu bangku panjang yang berada di pinggir koridor sekolah. Ia membuka tasnya, mengobrak-abrik isi tas lalu mengeluarkan sebuah pomade dan sisir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Novela JuvenilSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...