《MPC - 2》

6K 361 9
                                    

Salsa sekarang menjadi pusat perhatian di sepanjang koridor menuju kantin, gimana tidak jadi pusat perhatian coba. Beberapa menit yang lalu dia telah mempermalukan seorang prince cassanova, most wanted + kapten basket Archipelago high school.

Ditambah lagi kejadian dimana dirinya yang diklaim oleh cowok itu.

Sejujurnya Salsa sangat risih dengan berbagai tatapan di sekitarnya, tapi ini adalah resiko yang harus ia tanggung kerena kecerobohannya. Benar-benar memalukan.

Salsa langsung duduk di sebelah Luna berhadapan dengan Sazyah dan Feby. "Nih, udah gue pesenin makanan lo" Luna menggeser mangkuk berisi mie ayam yang tadi dipesannya. Salsa menerima dan tak lupa juga mengucapkan terimakasih dengan senyum tipis lalu memakannya.

"Udah lo balikin tuh buku di perpus?" tanya Feby.

Salsa mengangguk "Udah"

"Ciaelahhh... Yang sekarang udah gak jomblo uhuyy!" Seru Feby tiba- tiba menggoda Salsa sambil menahan tawanya.

Uhukk uhukk

Salsa yang saat itu sedang meminum minumannya seketika tersedak mendengar godaan konyol dari Feby. Ia menatap tajam Feby yang tertawa lepas dan ketiga sahabatnya itu.

Feby langsung berhenti tertawa saat matanya menangkap kedua mata Salsa yang menatapnya tajam. Mampus... ia sudah mengganggu seekor singa betina yang tengah menyantap mangsanya. Bodoh! Dirinya lupa kalau saat ini Salsa tengah kedatangan tamu bulanannya, yang berarti saat ini Salsa akan berubah menjadi sifat yang menyeramkan, menurutnya.

"Ehehehe... Bercanda gue mah, jangan natap gue kayak gitu dong... Takutkan jadinya." ucapnya lagi dengan nada cengengesan.

Salsa memutar bola matanya jengah,  untung saja Feby itu sahabatnya kalau bukan, mungkin dia akan mendapat serangan tak terduga dari Salsa.

Sesaat kantin langsung berubah menjadi sangat ramai saat Melvin dkk memasuki area kantin dengan seorang gadis cantik, berperawakan tinggi, bekulit putih bersih, rambut coklat yang tergerai berjalan di samping Melvin.

Keadaan kantin semakin gaduh membuat Salsa semakin risih berada di kantin. Dengan terpaksa Salsa mengeluarkan headset dan memakainya mendengarkan lagu favoritnya.

"Beruntung banget sih cewek itu bisa deket sama Melvin," ucap Luna sembari menatap iri ke arah bangku yang ditempati Melvin dkk.

Salsa mengecilkan sedikit volume ponselnya.

"Biasalah namanya juga cewek cantik pasti banyak yang suka, termasuk Melvin." timpal Feby.

Salsa kembali menaikkan volume ponsel dan memakan mie ayamnya hingga tandas.

°•●↭♥↭●•°

Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa langsung keluar dari kelasnya masing - masing.

"Kok belum pulang sih?"

Salsa menolah ke arah sumber suara.

"Zakki,"

Zakki tersenyum lebar dan mendekat menghampiri Salsa. "Ngapain berdiri depan pintu gini? Kok belum pulang?" Zakki mengulang pertanyaannya.

"Ini aku lagi coba hubungin supir buat jemput, tapi nggak bisa."

"Mau gue anter pulang?"

Salsa menggeleng. "Nggak usah gue naik taksi aja."

"Yakin naik taksi jam segini?"

Salsa berfikir sejenak. Memang jarang sekali ada taksi lewat di jam segini. Tapi, nggak deh ngerepotin banget jadinya.

"Iya gue yakin, lagian kalau emang nggak ada taksi bisa naik taksi online."

"Oke kalau gitu gue duluan ya," pamit Zakki dengan senyum manisnya.

Salsa membalas senyuman Zakki. "Ya... Hati-hati di jalan" balasnya.

Zakki mengangguk lalu berlalu pergi dari hadapan Salsa. Salsa menghembuskan nafas lalu berjalan keluar sekolah menuju halte. Semoga saja masih ada taksi yang lewat.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya Salsa mendapatkan taksi. Salsa langsung saja masuk ke dalam taksi dan memberi tahukan alamat rumahnya.

"Assalammualaikum," salam Salsa lalu merebahkan tubuhnya di sofa. Setelah setengah hari yang begitu berat, dengan semua kegiatan sekolah ditambah lagi dengan kejadian di tengah lapangan basket. Akhirnya ia bisa beristirahat sejenak.

"Wa'alaikumsalam" balas Rere mama Salsa sambil menghampiri Salsa yang tampak kelelahan.

"Capek banget ya pasti?" tanya Rere sembari mengelus puncak kepala Salsa dengan lembut dan senyuman manis.

Salsa mengangguk pelan dengan mata yang terpejam menghadap ke atas.

"Yaudah ganti dulu seragamnya, mandi terus turun makan. Mama tunggu di meja makan." ucap Rere setelah itu melenggang pergi ke dapur menyiapakan makanan untuk Salsa.

Salsa melangkah memasuki kamarnya melempar asal tas sekolahnya di atas ranjangnya, lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang miliknya. Salsa memejamkan matanya dengan keadaan terlentang.

Saat ini Salsa lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya dan menenangkan pikirannya. Sungguh badannya sangat terasa lelah.

Terlintas kembali ucapan sang mama yang menyuruhnya untuk mandi setelah itu menyusul ke meja makan.

Salsa beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sebenarnya ia sangat enggan untuk mandi namun karena tubuhnya terasa lengket jadi ia lebih baik menyentuh air untuk membersihkan dirinya yang sangat lengket.

Setelah selesai Salsa melangkahkan kaki keluar kamar menuju dapur untuk mengisi kekosongan dalam perutnya.

Di dapur terlihat Mak Ati, pembantu keluarga Salsa tengah menyelesaikan kegiatan memasaknya. Sedangkan, Rere menata makanan di meja makan. "Oh ya Ma, Papa kapan pulang sih? Aku udah kangen banget nih..." tanya Salsa dengan memasang wajah sedihnya.

Rere dan Mak Ati terkekeh melihatnya. "Minggu depan Papamu pulang sayang, jadi tahan sampai minggu depan," balas Rere tersenyum ke arah anak gadis kesayangannya itu.

Merasa sudah sangat lapar Salsa langsung menyantap makanannya dengan lesuh. Jujur saja ia sangat merindukan papanya, sedari kecil memanglah Salsa sangat lengket terhadap papanya. Dirinya begitu manja jika sudah berada di dekat sang Papa.

Dasar anak Papa!

Don't forget vomment and share😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget vomment and share😁

My Prince Cassanova
ⓒ2020 Tria Tansy
All rights reserved
Enjoy by reading

MY PRINCE CASSANOVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang