《MPC - 11》

3.9K 193 0
                                    

Langkahnya yang sudah sampai depan butik di salah satu mall terhenti, kala dirinya melihat siluet seseorang yang sangat ia kenali masuk ke dalam toko buku bersama tiga sahabatnya.

Penasaran, Melvin mengikuti gadis itu masuk ke dalam toko dan melupakan jika ia bersama dengan salah satu gadisnya yang lain tengah memilih baju di butik tersebut.

Agar tidak menimbulkan gelagat mencurigakan tangan Melvin terulur mengambil salah satu buku di depannya, namun pandangannya tetap setia memperhatikan Salsa. Jaraknya dengan Salsa sedikit jauh hanya dibatasi 1 rak buku di seberang kirinya.

Saat seorang lelaki di samping Salsa membalikan badan sembari melangkah mundur, sehingga membuat badan kekarnya menabrak tubuh mungil Salsa yang hanya sebatas dada lelaki itu.

Novel yang dipegang Salsa pun terjatuh.

Cepat-cepat lelaki itu meminta maaf dan memastikan keadaan Salsa. Salsa membalasnya sambil menatap lelaki itu.

Seketika mata elang Melvin menajam saat tahu siapa lelaki yang telah menabrak gadisnya. Aditya, rivalnya sejak SMP.

Salsa langsung mengambil novelnya, saat akan melangkah pergi dengan beraninya Aditya mecekal tangan Salsa. Dengan sekuat tenaga Salsa mencoba melepaskan cekalan tangan Aditya.

Melvin langsung menggeram saat Aditya semakin mengeratkan genggamannya dan membuat Salsa merintih kesakitan. Melvin yang melihat itu emosinya memuncak, ia sudah tidak bisa menahan lagi dan siap untuk meledak.

Dengan langkah tegasnya Melvin mendekati mereka lalu memberikan pukulan di rahang Aditya.

"LEPASIN! BANGSAT!"

Aditya terjatuh dengan sudur bibir yang sobek hingga mengeluarkan sedikit darah. Dia tak suka melihat gadis miliknya disentuh orang lain. Apalagi sampai menyakitinya.

"Lo!" Seru Aditya mengelap darah di sudut bibirnya sembari berusaha bangkit.

"Jangan pernah lo sentuh cewek gue!" Peringat Melvin menunjuk wajah Aditya. "Karena gue nggak akan segan-segan buat habisin lo!"

Aditya tidak menghiraukan ancaman Melvin, ia justru memandang Salsa yang kini menangis menatapnya. Aditya tau kalau Salsa mengkhawatirkannya, walau garis itu tidak menunjukkan langsung.

Salsa menarik jari kelingking Melvin dengan kedua tangannya. "Udah Vin, ayo kita keluar." Dan Melvin menurut saja, tanganya melingkar dipinggang Salsa dan membawanya keluar dari toko buku.

°•●↭♥↭●•°

Setelah berpamitan dengan tiga sahabat gadisnya. Melvin langsung membawa Salsa menuju mobilnya dan mengatar gadis itu pulang ke rumah.

Tanpa sepatah kata, Melvin melajukan mobilnya. Saat ini Melvin masih diselimuti amarah yang siap meledak kapan saja. Berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk merendam amarah.

Suasana di dalam mobil terasa sangat dingin, aura dominan yang dikeluarkan Melvin begitu menyeramkan, berhasil membuat Salsa terdiam ketakutan tak bisa berbuat apa-apa.

Lebih baik Salsa mendengar ucapan kasar dari mulut laki-laki di sampingnya dari pada mendiaminya seperti ini.

Mobil telah berhenti di depan gerbang rumahnya. Namun ia tak berani keluar dari mobil Melvin. Jantung Salsa berdetak lebih kencang perlahan ia memberanikan diri untuk menoleh menatap laki-laki itu yang tengah menatap datar stir mobilnya.

"Me-Melvin, lo marah sama gue?" Tanya Salsa memelankan suara diakhir kata.

Melvin hanya diam, tak membalas pertanyaan Salsa.

MY PRINCE CASSANOVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang