Salsa benar-benar menyadari posisi dirinya di hidup Melvin yang tak lain sebagai selingkuhan lelaki itu. Kenapa dia bisa berpikir seperti itu? Jelas karena pertemuan kemarin yang membuatnya sadar jika dirinya bukanlah satu-satunya gadis yang dicintai oleh lelaki bergelar prince cassanova itu.
Semua perlakuan dan kata-kata manis yang keluar dari mulut Melvin, membuat Salsa cukup sulit untuk menghapus semua kenangan itu apalagi melupakan. Andaikan saja Salsa bisa memutar waktu kembali, ia ingin kembali ke masa di mana dulu ia menuduh Melvin tanpa bukti dan mempermalukan Melvin di depan banyak orang. Sialnya itu terjadi di tengah lapangan Archipelago high school dan Melvin adalah anak pemilik sekolah serta yayasan yang menaungi sekolah.
Salsa meringis kala mengingat kembali peristiwa yang sangat memalukan itu, tapi karena itulah dirinya sekarang masuk kekehidupan Melvin tanpa tau bisa lepas atau tidak dari lelaki itu.
Salsa mulai menjauhi dan menghindari Melvin, ia bahkan sama sekali tak mengindahkan semua panggilan atau pesan pun dari Melvin. Sudah 2 hari setelah kejadian itu dan Salsa tidak pergi ke sekolah. Ia mengurung diri di kamar dan menghabiskan waktu dengan membaca novel, menonton drama dan tidur.
Salsa tidak menyentuh ponselnya sama sekali selama dua hari ini, dia keluar kamar hanya untuk makan dan minum saja. Itu pun ia lakukan karena dipaksa oleh Aldo bisa saja Salsa menolak untuk makan di luar bersama kedua orang tua dan kakaknya. Tapi tidak, ketika melihat wajah sang mama yang terlihat sedih. Jadi ia memutuskan untuk ikut makan bersama setelah itu kembali mengurung diri di dalam kamar.
Berkali-kali juga Aldo dan Rere mencoba mengajak bicara anak gadisnya, berharap anaknya mau bercerita tentang masalah yang tengah dihadapi dan mencoba menghibur anaknya.
Salsa bungkam tak ingin mengatakan apapun, mereka akhirnya paham mungkin Salsa belum siap untuk bercerita, jadi mereka tak memaksakan Salsa untuk bercerita. Yang terpenting Salsa tidak melakukam hal aneh-aneh yang membahayakan dirinya.
Pintu kamar Salsa terbuka menampilkan sosok lelaki tampan yang sangat menyayanginya.
"Sudah makan dan minum vitaminnya?" tanya Samuel yang lalu duduk di samping Salsa yang sedang menonton drama China di TV.
Salsa mengangguk. "Udah, kak," jawab Salsa tanpa menatap Samuel.
Samuel mengusap puncak kepala Salsa. "Masih betah menahan beban sendiri?"
Salsa langsung menyandarkan kepalanya di dada bidang kakaknya. Menikmati setiap usapan-usapan lembut dan penuh kasih sayang dari Samuel.
"Ada masalah apa hm? Apakah Melvin menyakitimu lagi?" Salsa terdiam.
"Iya? Gara-gara laki-laki itu?"
Salsa sudah tidak bisa menutuli semuanya dari Samuel pun mengangguk, mengiyakan tebakan Samuel.
"Apa yang dia lakukan ke kamu?" Salsa menghela nafas berat.
"Baby..."
"Melvin mau tunangan kak, dia nggak mengatakan apapun ke aku, justru malah calon tunangannya yang bilang ke aku. Dia... Dia jahat kak, jahat nyakitin hati aku kak." ucapnya lirih mengadukan semuanya pada Samuel.
"Ini yang nggak mau kakak harapkan kalau kamu jatuh cinta lagi, kakak juga belum sepenuhnya percaya dengan laki-laki itu." Samuel sangat kecewa terhadap Melvin yang menyakiti adiknya sampai-sampai menyebut namanya saja dia tidak mau.
"Mulai detik ini kakak nggak akan ijinin kamu dekat dengan lelaki itu lagi, Sal," ucap Samuel tegas.
"Tapi kak--"
"Nggak ada tapi-tapian!" Samuel melengos pergi itu tandanya dia tidak mau dibantah lagi.
Setelah Samuel keluar dari kamarnya, kehadiran Aditya yang tiba-tiba masuk membuat Salsa berjengkit kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Teen FictionSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...