keberuntungan kali ini tengah berpihak pada kelas XII IPS 1 yang sedang jam kosong. Salsa memandang teman-teman sekelasnya yang sibuk dengan kegiatan maasing-masing, ada yang bergerombol untuk bergosip, ada anak cowok juga yang asik bermain kartu UNO, ada anak yang rajin mengerjakan tugas yang tertulis di papan, dan ada juga yang sibuk menyendiri dengan ponsel atau novelnya. gadis itu sesekali menundukkan kepalanya karena sedang berbalas pesan dengan seseorang.
"Woy! diem-diem bae lo!" Pekik Feby mendudukan dirinya di bangku samping Salsa.
"Kaget Feby!" Ketus Salsa.
"Chat sama siapa lo?" Tanya Feby
"Aditya," balas Salsa santai.
Luna dan Feby shock mendengar jawaban Salsa. "WHAT!!!" Teriak mereka bersamaan.
"Berisik!" Dengus Salsa.
"Nanti Melvin marah Sal," Sazyah memperingati bertujuan agar Salsa dan Melvin tidak bertengkar karena salah paham.
"Emangnya dia mau apa?" Tanya Luna.
"Ngajak pulang bareng." Ketiga sahabat Salsa mengangguk.
"Lo bilang dulu ke Melvin, takutnya kalau lo nggak ngomong Melvin malah marah." Saran Luna.
"Gue mau ke toilet dulu." Tanpa menunggu jawaban dari ketiga sahabatnya, Salsa segera bangkit dari duduknya dan melangkah pergi dari sana.
Salsa membelokkan langkahnya di lorong koridor, sesampainya di depan toilet wanita Salsa segera masuk dan memilih salah satu bilik yang berada di sana. Entah kenapa akhir-akhir ini ia jadi sering sekali bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, mungkin ini faktor cuaca yang dingin.
Selesai dari urusannya, gadis itu melangkah keluar dari toilet.
"Gue udah bilang sama lo JAUHIN SI BANGSAT ITU!" Bentak Melvin pada akhir kalimatnya secara tiba-tiba berdiri di hadapannya. Salsa bena-benar terkejut dengan kedatangan lelaki itu yang secara tiba-tiba lalu membentaknya.
Salsa mengerutkan dahinya. Lalu menggeleng tak mengerti. "Melvin lo kenapa sih? Tiba-tiba bentak gue kayak gitu."
Lelaki itu menghela nafas, lalu memegang kedua bahu gadis itu. "Jauhi Aditya! Gue nggak suka lo deket sama dia!" Tegas Melvin.
Akan lebih baik jika dirinya memberi tau tentang ajakan Aditya padanya untuk pulang bersama kepada Melvin. Tapi ia juga ragu, takut jika Melvin akan marah besar padanya.
"Tadi... Adit ajak gue pulang bareng," ungkap Salsa.
"Gue tau,"
"Lo tau dari mana?"
"Lo nggak perlu tau."
Salsa mendengus kesal mendengar jawaban lelaki itu. Lalu, ia menghempaskan kedua tangan Melvin yang berada di bahunya.
"Pulang tetap sama gue!" Tekan Melvin sebelum dia melenggang pergi dari sana. Meninggalkan Salsa yang menatap punggung Melvin dengan pandangan tak terbaca.
"Dasar posesif." Cibirnya.
°•●↭♥↭●•°
Bel pulang berbunyi dengan nyaringnya, membuat siswa-siswi AHS berteriak senang. Bel pulang adalah hal kedua yang paling ditunggu-tunggu setelah bel istirahat tentunya.
Saat ini Salsa dkk berada di koridor kelas X sembari menunggu jemputan datang. Hari ini tak ada satupun dari mereka yang membawa kendaraan.
Sazyah diantar oleh supir, Feby datang bersama Haikal, Luna datang bersama dengan Ravy dan Salsa yang datang bersama dengan Melvin. Jadi, mereka menunggu para lelaki itu datang untuk menjemputnya kecuali Sazyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Ficção AdolescenteSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...