Entah sudah beberapa kali Melvin mencoba menghubungi Salsa dan mengirim pesan pada Salsa, tapi tak ada satupun balasan dari gadis itu. Untuk kesekian kalinya dia mencoba kembali menghubungi Salsa, namun tak bisa karena nomer yang tidak aktif.
Sebenarnya ke mana gadis itu? Kenapa dia tak masuk sekolah padahal itu bukanlah kebiasaan Salsa apalagi tanpa memberi alasan seperti ini.
Melvin benar-benar khawatir dengan keadaan Salsa, tapi ia juga tidak bisa melakukan apapun selain menunggu kabar dari Salsa. Ia pun juga sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan gadis itu. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada gadis itu?
Melvin mengacak-ngacak rambutnya kasar. Ia benar-benar frustasi sekarang. Ini sudah malam dan belum ada kabar apapun dari anak buahnya tentang Salsa.
Perasaanya Melvin tidak bisa tenang, pikirannya berkecamuk ke mana-mana dan Melvin benci keadaan seperti ini.
Lelaki itu hendak menyambar jaket dan kunci mobilnya terhenti saat tiba-tiba ponselnya bergetar.
Salsa
Jangan cari. Gue udah di rumah.
Pesan singkat Salsa berhasil membuat Melvin menghembuskan nafas lega. Akhirnya setelah penantian lama gadis itu menghubunginya juga dan itu artinya keadaan Salsa baik-baik saja. Tapi Melvin belum puas hanya dengan mendapat kabar dari gadis itu, karena di dalam benaknya ada banyak pertanyaan yang akam ditanyakan pada gadis itu besok. Dirinya akan mengintrogasi Salsa dan tidak akan membiarkan gadisnya itu lolos.
Sedang di sisi lain tepatnya di balkon kamar Salsa. Sang pemilik kamar tengah melamun menatap kosong lurus ke depan. Pikiran dan hatinya tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja setelah kejadian tadi pagi yang membuat perasaanya bimbang tak karuan.
"Kalau iya gue nggak siap Vin," gumamnya dengan nada sendu.
Mata gadis itu perlahan tertutup. Bukan karena mengantuk tapi dia hanya ingin memejamkan matanya untuk sejenak.
Flashback on
Salsa benar-benar merasa kesal dengan Melvin. Lihatlah sekarang dirinya hanya punya waktu lima belas menit untuk sampai di sekolah. Bagaimana bisa lelaki itu lupa untuk menjemputnya ke rumah, bahkan tak mengirim pesan apapun jika dia tidak bisa menjemputnya.
Salsa melangkah menuju halte yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Sambil sesekali melirik jam di ponselnya.
Dahi Salsa mengerut samar saat sebuah mobil sport berwarna merah berhenti tepat di sampingnya, ia melirik ke kanan dan kiri siapa tau mobil itu ingin menjemput seseorang. Tetapi tak ada satupun orang di sini kecuali dirinya dan pak satpam yang berada di dalam pos jaga komplek sebrang.
Kaca mobil perlahan-lahan menurun memperlihatkan siapa sang pemilik mobil berharga fantasi tersebut.
"Dia!" pekik Salsa dalam hati.
Orang yang berada di dalam sekaligus pemilik mobil itu adalah Desira. Ya, Desira gadis yang sudah dua kali ia temui selalu mencoba mencari perhatian dan mendekati Melvin. Lalu untuk apa gadis itu ke sini?
Salsa merasa tak nyaman bertemu dengan Desira, entahlah apa yang membuatnya seperti ini. Saat kaca mobil terbuka sempurna dapat ia lihat wajah cantik nan menyeramkan gadis itu. Dari tampangnya dia seperti bad girl tapi juga memiliki sisi yang feminin dalam satu waktu.
Desira turun dari mobil dan menghampiri Salsa yang masih diam di tempatnyaa.
"Hai," sapanya disertai senyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE CASSANOVA
Teen FictionSalsa Lalabilla Asseif Kehidupannya berubah setelah kejadian pengklaiman seenak hati yang dilakukan kapten basket pemilik gelar Prince Cassanova Archipelago yang terkenal memiliki wajah tampan, berdompet tebal, tapi sayang suka ganti-ganti pacar. Be...