[59] Sebuah Percakapan

6.5K 904 128
                                    

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Bagi Leo tidak ada yang jauh lebih penting ketimbang keluarganya; Mama dan Rachel."

[] [] [] []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] [] []

"KEMARIN kenapa dah ribut-ribut?" tanya Rey yang baru keluar dari kamar. Lelaki itu berjalan menuju ruang tamu. "Anjing kaget, gue kira apaan!" jerit Rey ketika melihat tubuh Leo terkapar di lantai. "Lu ngapain dah tidur di lantai begini?" Rey berjongkok di dekat Leo sambil memeriksa keadaan temannya itu. "Kenapa dia?" tanya Rey pada Mike yang sedang menikmati makanan buatan Radit di atas sofa.

Mike tak menjawab. Lelaki itu hanya menunjuk meja berisi botol-botol bir yang isinya telah kandas menggunakan dagunya.

"Gila," umpat Rey sambil geleng-geleng kepala. Lelaki itu kemudian menepuk-nepuk pipi Leo, "woi, bangun! Jangan tepar di lantai napa? Nanti lu jadi gepeng keinjek Nanta," ujar Rey.

Nanta yang baru saja datang pun menatap bingung ke arah Rey dan juga Leo. "Apaan nyebut nama gue?" tanya lelaki itu. "Leo ngapain dah?" tanya Nanta bingung. "Bangun woi!" Nanta menendang-nendang pelan lengan Leo menggunakan kaki kanannya.

"Eh, tendang-tendang gitu ga sopan!" Rey bersuara layaknya anak kecil.

Nanta dengan santai menghempaskan badannya di sebelah Mike. "Abis pesta lu pada? Ngapa kaga ngajak gue?" tanya Nanta saat melihat botol-botol bekas bir yang berserakan di meja dan juga lantai.

"Gue nggak ikutan," ucap Rey.

Nanta menatap ke arah Mike, "lu Mike?"

Mike menggeleng. "Kaga doyan."

"Gila lu Le," ujar Nanta sambil geleng-geleng kepala.

Leo yang sejak tadi masih memejamkan mata, akhirnya pelan-pelan mulai mengangkat kepalanya. Seketika lelaki itu merasa sangat pusing. Leo. mengusap kasar wajahnya. "Argh!" erangnya.

"Sehat lo begini? Nyari penyakit amat dah jadi orang!" omel Rey. "Gue aduin Mama Utami tau rasa lo."

"Bacot ah," dengus Leo sembari mengancingkan kemejanya yang terbuka. Perlahan lelaki itu bangkit dari tempatnya.

"Mau kemana lu?" tanya Rey.

Dengan langkah sempoyongan, Leo berjalan menuju kamar mandi yang letaknya tak jauh dari sana. Rey pun dengan sigap menangkap tubuh Leo ketika lelaki itu kehilangan keseimbangan.

Leo menghempaskan tangan Rey dengan kasar, kemudian mengusir Rey dengan lambaian tangannya.

"Udah biar dia sendiri," ujar Nanta.

Descendants Of The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang