[58] Retak Tanpa Sisa

6.7K 888 366
                                    

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Kita merasa nyaman saat menjadi teman, bukan berarti kita juga akan merasa nyaman saat menjadi sepasang kekasih."

[] [] [] []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] [] []

MEREKA saat ini berada di salah satu kamar VIP di klub tersebut. Gatra sengaja mengajak Scorpio ke kamar, karena ingin menenangkan gadis itu. Ia juga ingin tahu alasan Scorpio tiba-tiba menangis. Namun sejak tadi Scorpio masih terdiam tanpa hendak memberikan penjelasan apapun pada Gatra.

Gatra menyodorkan air minum kepada Scorpio yang saat ini sedang duduk di sebelahnya. "Minum dulu nih," ucap lelaki itu.

Scorpio menggeleng.

"Mau cerita?" tanya Gatra dengan lembut.

Lagi-lagi Scorpio menggeleng.

"Mau pulang?" tanya Gatra lagi.

Kepala Scorpio kembali menggeleng.

"Mmm ... mau gue peluk?" tanya Gatra. Kali ini suaranya terdengar lebih rendah. Seperti merasa sungkan menanyakan hal itu.

Scorpio mengangkat kepalanya. Tatapan gadis itu bertemu dengan tatapan teduh milik Gatra. Tatapan itu, lagi-lagi memberikan rasa nyaman tersendiri bagi Scorpio. Perasaannya saat ini sedang kacau, akan tetapi kehadiran Gatra semakin mengacaukan segalanya.

Scorpio masih tak tahu kenapa dirinya menangis? Apa dia merasa sedih, atau kecewa akan sikap Leo? Atau sebenarnya dia merasa kecewa akan dirinya sendiri yang dengan gampangnya memberikan Leo kesempatan untuk masuk ke dalam kehidupannya? Tapi apa pantas bagi Scorpio merasa kecewa, ketika gadis itu saja belum mengetahui perasaan sesungguhnya.

Setelah selama beberapa saat saling menatap satu sama lain, perlahan Scorpio mendekatkan tubuhnya ke arah Gatra. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Gatra langsung menarik Scorpio kedekapannya. Pelukan itu memberikan rasa nyaman bagi Scorpio, apalagi saat Gatra mengelus lembut rambutnya. "Udah, jangan nangis lagi." Seperti biasa, suara Gatra terdengar lembut.

Scorpio terhanyut kepelukan hangat lelaki itu. Perlahan tangisnya mulai berhenti. Gadis itu mengulurkan pelukan Gatra. Scorpio mendongak, menatap ke arah Gatra.

"Udah hm?" Gatra bertanya dengan tatapan teduhnya itu.

Tangan Scorpio tanpa sadar terulur ke wajah Gatra. Ia menyentuh pelan pipi Gatra. Mata Scorpio meneliti setiap inci dari wajah Gatra yang ia sentuh. "Tra," panggil Scorpio.

"Apa, Pyo?"

Scorpio menatap ke sorot mata teduh itu. "Lo suka sama gue?" Pertanyaan itu entah kenapa bisa meluncur dengan mudahnya dari bibir Scorpio.

Descendants Of The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang