DIBACA DULU JANGAN DI SKIP
Aku ingetin sekali lagi, cerita ini tidak dibuat bagi kalian yang otaknya masih bocah ya. Aku ga batasin secara umur, tapi secara kemampuan berpikir. Kalau kalian pas baca cerita ini dan ngerasa; 'ih kok gini sih' atau 'kok jorok banget' langsung tinggalin aja cerita ini karena cerita ini bukan buat kalian. Atau kalian bisa skip scene-scene yang udah aku kasi warning di atasnya.
Tapi kalo dedek-dedek masih pada bandel yaudah dibaca aja. Karena semakin dilarang semakin pengen baca kan? Hayo mengaku kao para bocil.
Dan sebenarnya hal-hal buruk itu memang selalu ada di kehidupan sehari-hari. Tapi inget ya sayang, hal buruk gaboleh dicontoh, dan hanya boleh dijadikan pembelajaran. Inget buang negatifnya ambil positifnya.
KHUSUS BUAT PEMBACA BOCILKU
HAL-HAL YANG TIDAK PATUT DICONTOH DALAM CERITA INI : ROKOK, ALKOHOL, KATA KATA KASAR, KEKERASAN, SEX BEBAS, PELECEHAN SEKSUAL, PEMERKOSAAN, GAYA PACARAN DAN MUNGKIN ADA BEBERAPA HAL LAIN YANG BELUM DISEBUTKAN.
Oke sekian dulu, mari kita gas baca part satu ini.
APA BUDAK BARBAR TIDAK KANGEN DENGAN AKU YANG GA UPDATE DUA HARI BERTURUT-TURUT?🐣
[] [] [] []
DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Mereka punya caranya sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah."[] [] [] []
"GUE mau minta tolong sama kalian," ucap Leo ketika para anggota abstrax lainnya tengah berkumpul di ruang tamu.
Saat itu Nanta sedang duduk di samping Leo sambil berkutat pada ponselnya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Kemudian ada Rey yang duduk di sofa single. Letak sofa itu tak jauh dari letak sofa yang ditempati oleh Leo dan Nanta.
Lalu ada Mike yang duduk di kursi gamingnya. Seperti biasa sedang bermain game di ponselnya. Astaga lelaki satu ini tidak punya kerjaan lain selain berkutat pada game-game itu.
Sedangkan Radit dan Marchel. Keduanya tengah duduk lesehan di bawah sambil bermain catur ditemani dengan kentang goreng yang dibuat oleh Radit tadi. Keduanya tampak serius membangun strategi agar bisa memenangkan permainan itu, setelah masing-masing dari mereka mendapat skor satu sama.
Mereka yang tadinya sibuk dengan aktivitasnya sendiri pun akhirnya menoleh ketika mendengar ucapan serius yang dikeluarkan dari bibir Leo. Menatap Leo dengan tatapan penuh tanya. Kalau Leo sampai minta bantuan seperti ini, biasanya ada masalah mendesak yang memang benar-benar penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Mafia
Teen FictionAbstrax Series [4] : Jhoseptian Leondara "Kita saling jaga rahasia aja! Lo tutup mulut, gue juga!" "Ogah." Leo menolak ajakan gadis itu dengan cepat. "Lo lupa kalau gue juga tahu rahasia lo?" Scorpio menatap nyalang ke lelaki di hadapannya itu. "Me...