Descendants Of The Mafia

[22] Acara Keluarga

Hei budak-budak, dengan PING di sini. Oke kita kembali lagi di cerita ini. Apa tidak bosan kalian ketemu aku terus? Jangan ya🙏🏻🥺

Buat yang belum follow aku dan masukin cerita ini ke library kalian, boleh atuh diminta waktunya buat ngelakuin itu dulu. Ga lama kok sayang🥰

Ayo karna kalean udah pada kepo ni, langsung aja gas baca, tapi sebelum itu boleh atuh diminta waktunya sebentar buat pencet bintang sama komen di sini❣️

makasi budak-budak ku🥰🥺

[] [] [] []

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Gue ada acara keluarga."

[] [] [] []

HAMPIR saja Leo tadi tertangkap basah oleh Scorpio. Untungnya Scorpio tidak banyak bertanya tentang gelang di pergelangan tangannya itu, ataupun luka yang ada di dadanya. Karena Leo sendiri belum berani mengatakan hal itu secara langsung. Leo takut jika Scorpio mengetahuinya, gadis itu akan kembali menjauhinya.

Leo masuk ke dalam kamarnya lalu melempar tasnya ke atas kasur. Ia menarik dasinya hingga terlepas darinya. Kemudian lelaki itu melepas satu persatu kancing bajunya. Kini luka itu terpampang jelas, bersamaan dengan lembam dan luka-luka lainnya.

Leo meringis karena luka tersebut masih terasa sakit, sambil menatap dirinya di depan cermin. Benar saja, perawakannya saat ini begitu menyeramkan. Pantas saja orang-orang selalu memandangnya secara negatif. Bahkan Scorpio pun juga melakukan hal yang sama.

Sebenarnya Leo tak tahu kenapa dia ingin mendekati Scorpio. Padahal Leo tahu betul bahwa gadis seperti itu adalah salah satu jenis gadis yang merepotkan. Scorpio dengan segala prinsip dan egonya. Tidak mau kalah dengan orang lain. Sejak awal Leo melihat Scorpio saja ia sudah tahu bahwa dirinya dan Scorpio benar-benar tak cocok.

Sama-sama memiliki ego yang kuat.

Tapi entahlah, sejak pertemuannya di klub itu membuat Leo benar-benar ingin tahu tentang Scorpio lebih lagi. Leo tak tahu alasan mana yang membuat Scorpio begitu menarik perhatiannya.

Mungkin ketika gadis itu menondongkan pistolnya ke arah Leo.

Mungkin juga ketika Scorpio dengan sifat yang benar-benar tak mau kalah itu diam saja ketika kakak-kakaknya memperlakukannya secara kasar.

Ataupun saat mereka berdua berada di kamar itu, terbawa suasana dan menghapus jarak antar keduanya. Walaupun sebentar, namun Leo sangat menikmati kejadian itu.