Wagelaseh cerita ini jadi rank 1 di teenfiction, gela gela para budak-budak ku.
Padahal sebelumnya cerita ini masih di rank 300an gitu, terus tiba-tiba tadi udah di rank 1 aja. Astaga budak-budak ni barbar sekali.
Tapi makasi ya atas ke barbar an kalian, aku seneng liatnya🥺💖
Yang diem-diem bae gamau ikut ngebarbar bareng kita kita apa? Kalem mulu kaga bosen neng?🐣
Inget, jangan lupa votenya akang teteh, terus spam komennya jangan lupa. Gaboleh males atuh nanti aku ikutan males🥺
Oke mari kita lanjutkan cerita ini. Target hari ini mau berapa kali update? Ayo jawabnya yang wajar, ga wajar ku pites ni satu-satu😡
[] [] [] []
DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Satu hati, dua rasa."[] [] [] []
KINI mereka bertiga duduk di atas meja yang sama. Saling menatap satu sama lain dengan canggung.
Brawijaya dan Baskoro sejak tadi telah pergi untuk mendiskusikan sesuatu yang rasanya bersifat rahasia.
Leo menyudahi aksi tatap-tatapannya itu, dan melanjutkan kegiatan makannya yang tadi sempat tertunda. Leo tidak begitu kaget melihat Gatra bisa berubah drastis seperti ini. Sama seperti saat melihat Scorpio waktu itu. Karena Leo banyak mengenal orang-orang yang terlihat baik-baik saja, namun hancur di dalamnya. Makanya Leo paling benci jika dirinya dicap buruk karena cover yang ia tunjukkan.
Tapi dunia memang seperti itu, dan Leo sudah tidak mau mengambil hati lagi.
Sedangkan Gatra, lelaki itu sudah tahu Leo adalah anak dari Baskoro, salah satu anggota Brajas yang cukup tersorot. Baskoro dan Brawijaya tidak terlihat seperti bos dan bawahan, melainkan lebih ke arah mitra kerja. Baskoro bekerja di perusahaan milik Brawijaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Mafia
Teen FictionAbstrax Series [4] : Jhoseptian Leondara "Kita saling jaga rahasia aja! Lo tutup mulut, gue juga!" "Ogah." Leo menolak ajakan gadis itu dengan cepat. "Lo lupa kalau gue juga tahu rahasia lo?" Scorpio menatap nyalang ke lelaki di hadapannya itu. "Me...