24

96 12 4
                                    

"Say, kamu nunggu di basecamp aja dulu ya... aku mau ke rumah rendy sebentar. Biar ditemenin andro sama yang lain belum pada pulang kok" ucap rafli sambil memegang lengan diana.

"Ooh , oke mas ga pp kok. Aku tunggu kamu" jawab diana lembut.

Rafli tersenyum sambil mengusap pucuk kepala diana .

Kegiatan mereka hari ini sudah selesai, dan rafli berniat menepati janji nya pada rendy perihal ia mau membantu sepupu nya rendy mengerjakan tugas.

Se cemburu2nya rafli dengan rendy apabila sedang bersama diana , namun rendy tetaplah sahabat nya .
Kalau toh kadang ia ketus terhadap rendy ,itu hanya karena jiwa cemburu- annya terhadap diana yang besar bukan karena benci atau yang lainnya.
Tapi dalam kenyataannya mereka tetap akur layaknya rafli kepada andro dan galang.

Oke back to topic.

Akhirnya diana menyetujui, ia akan menunggu rafli di basecamp.
Sedangkan rafli dan rendy pun segera meluncur ke rumah rendy yang lokasinya lumayan jauh dari basecamp.

Setelah menempuh beberapa saat perjalanan,mereka pun sampai dirumah megah ber cat putih ala Amerika kuno itu.

Rendy dan rafli segera memasuki rumah.
"Kita gak ke rumah sepupu lo aja ren? Kasian kan kalo dia mesti kesini, mending kita sekalian kesana aja" ucap rafli yang mengekori rendy memasuki rumah nya.

"Dia ada disini kok raf " ucap rendy tersenyum.

Sampailah mereka diruang tengah. Terlihat disana sebuah laptop menyala, beberapa ponsel dan buku2 yang agak berserakan.

Rendy tersenyum kikuk ,dalam hati ia mengumpati sepupu nya yang tidak bisa rapi dalam segala hal.
"Eheem, maaf ya raf . Agak berantakan" sesal rendy

"Its oke, woles aja kalik. Namanya juga lagi nugas ,ya pasti berantakan lah" jawab rafli santai.
Ia sama sekali tak mempermasalahkan hal tersebut,justru ia ingin segera menyelesaikan tugasnya dan segera pulang bersama kesayangannya.

Rafli mengenyahkan pikiran itu. Ia harus fokus tujuan awal kesini untuk membantu rendy.

"Mar... lo dimana sih? temen gue udah dateng nih" teriak rendy dari ruang tengah

Marissa yang memang sedang mengambil minuman di dapur pun menjawab sama berteriak nya
"Iya bentar , sekalian aku buatin minum sama cemilan dulu " teriak marissa

"Ya udah buruan." teriak rendy lagi.

Rafli menatap rendy yang sedang cengengesan didepannya
"Ternyata lo kalem kalo diluar doang ya , kalo didalem teriak2 sama parahnya kaya andro" Ucap rafli pura2 sinis.

"Enggak sih raf,   kalo sama sepupu gue aja gue kaya gitu" jelas rendy.

Rafli mengendikkan bahunya acuh.
Marissa pun datang dengan 3gelas jus jeruk dan beberapa kue.

"Nah ini diaa minumnyaa" ucap marissa heboh.
Seketika rafli menoleh , bibirnya melongo tak percaya.
Sama dengan marissa , ketika ia mendongak ia langsung spontan menutup mulutnya .

"Marisaaa." gumam rafli pelan.

"Raa..flii" ucap marissa heboh. Dia segera mendekat duduk didekat rafli.

Rendy pun merasa heran dengan keduanya. Perasaan baru pertama rendy mempertemukan mereka tapi mereka sudah mengenal 1 sama lain
"Kalian udah pada kenal?" tanya rendy dengan wajah bingung

Rafli yang di usel2 lengannya oleh marissa pun berusaha melepas nya.
"Ya ampun ren , lo gak bilang sih kalo temen kerja lo itu rafli. " ucap marissa girang.

Rafli memutar bola matanya malas . Kenapa harus marissa yang menjadi sepupu nya rendy, padahal kan ia sudah tidak mau bertemu dengan marissa lagi.

"Rafli ini temen sma aku ren" girang marissa lagi.
Setelah pertemuan mereka dipernikahan lian , memang marissa selalu mencari info tentang rafli, tapi dia selalu gagal.

Dan sekarang tak disangka ternyata rafli sudah ada didepan matanya.
"Eehem , please mar.. Lepasin ato gue pergi sekarang!!" bentak rafli.

Ia jengah karena karena marissa tak mengindahkan ucapannya.

"Yang sopan mar sama temen gue , jangan kayak gitu !" tambah rendy membentak marissa.

Marissa mendengus. Perlahan dia melepaskan pelukannya terhadap rafli.

Rafli mengibaskan lengannya.
"Gue balik.!!" Singkatnya.

"Gue anter raf !" teriak rendy.

Rafli hanya mengangkat sebelah tangannya tanda menolak.

"Rafli jangan pergi dulu iiihhh" teriak marissa.
Rendy menoleh ke  arah marissa

"Tuh kan rafli jadi pergi!!" bentak rendy

"ini semua gara2 lo.. bisa gak sih sopan dikit sama temen gue?!" bentak rendy lagi.

"Dia juga temen gue ren!" jawab marissa tak mau kalah.
"Ya tapi lo gak liat dia kayak gak suka sama tingkah lo , jangan maksa.in dong!" bentak rendy lagi.

"Pokoknya kalo sampe rafli marah sama gue , awas lo " ancam rendy.

Didalam hati ia senang sekali bertemu lagi dengan rafli. akan semakin mudah peluangnya mendapatkan rafli menjadikan miliknya.

Tapi seketika dia tersadar.
"Lah ren, tugas aku gimana dong rafli ga jadi bantuin?" Ucap marissa sedih

"Bodo amat. pikir aja sendiri " ketus rendy kemudian naik ke kamarnya dilantai 2 meninggalkan marissa sendiri diruang tengah.

Marissa teesenyum smirk penuh arti
"Lihat aja nanti"

❤️

Setelah menaiki taksi menuju basecamp, ia segera membayar ongkos dan memasuki halaman basecamp.
Disana dia melihat diana sedang mengobrol santai dengan andro.
Sesekali wajah diana terkikik geli mendengar ocehan andro membuatnya ikut tersenyum melihatnya.

Dia pun mendekati mereka. Diana dan andro pun menoleh. Mereka bisa melihat wajah rafli yang ditekuk.

"Udah selesai mas.?" tanya diana pelan saat rafli sudah berada dihadapannya.
Diusapnya pelan lengan kokoh milik rafli itu.

Rafli menjatuhkan tubuhnya kepelukan diana.
"Hhh...nyesel aku ke rumah nya rendy." bisik rafli ditelinga diana.

Andro memutar bola mata malas.
"Bisa gak sih mukanya gak usah di kusut2 gitu. tambah jelek tau gak " ucap andro.

"Biar jelek gini juga ada yang sayang." ucap rafli tersenyum sambil membelai wajah diana.
Wajah yang sedari tadi ia rindukan.
"Daripada lo , udah jelek gak ada yang sayang pula.." ucapnnya mengejek andro.

"Sialan tuh mulut minta disumpal pake sepatu boot emang"  ucap andro

Diana terkekeh melihat mereka berdua
"Ya udah yuk pulang , nanti cerita di rumah aja." ucap diana halus

"Ayuk..sekalian quality time berdua. Biar gak kaya yang jomblo itu" ucap andro tertawa melihat muka sebal andro.

Ia pun merangkul diana menuju mobilnya.

"Woy tunggu in gue napa!" teriak andro yang juga berjalan bergandengan dengan angin menuju mobilnya.

Mereka pun pulang ke rumah masing2.

❤️❤️❤️
Tbc...
Vote + comment



My Lovely girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang