35

117 11 5
                                    

Rafli sudah siap dengan setelan casual nya. Pun ia segera menghampiri kamar diana. Ia mengetuk pelan , dan segera menyembulkan kepalanya dibalik pintu.

"Sayangg... udah siap?" Tanyanya sambil mengedarkan pandangan dan menemukan diana yang masih berada didepan cermin.

Ia tersenyum dan segera menghampiri diana.
"Apa gunanya ketuk pintu, kalo aku belum izinin kamu tetep masuk duluan mas?" tanya diana sebal.

Rafli terkekeh kecil
"Untung aku udah siap, coba aku aku belum pake baju?" ucap diana sambil melirik rafli dari cermin.

"Ya itu rezeki dong buat aku" ucap rafli sambil menatap pantulan wajah  diana penuh cinta. Saat ini dia berdiri dibelakang kursi rias yang diana duduki.

Melihat muka kesal diana, raflipun membungkuk memeluk diana dari belakang, mereka saling bertatapan lewat cermin.
"Canda sayang" ucapnya tersenyum manis  kemudian mengecup singkat pipi kanan diana.

Rafli menolehkan kepalanya lagi hendak mencium pipi kiri diana, namun dengan cepat diana beranjak dan mengambil tas selempangnya
"Ah mendingan buruan turun deh, bahaya tau gak deket sama kamu lama2" ucap diana membuat raflii terkekeh.

"Ganteng gini dibilang bahaya" gumam rafli kemudian menyusul langkah diana.

Mereka menunggu kedatangan andro di teras apartemen.
"Mau pake jaket aku?" ucap rafli sambil hendak membuka jaketnya. Ia melihat diana seperti agak kedinginan akibat angin malam ini.

"Gak usah, aku gak papa kok. Ini bajunya udah tebel." tolak diana.

Rafli pun memeluk diana dari samping . Ia menggosok gosoknya telapak tangannya dengan telapak tangan diana guna menyalurkan kehangatan.

Tak berapa lama, andro muncul dengan mobil fortunernya.
"Ayuk raf di" ucap andro dengan menurunkan kaca jendela mobil tanpa beranjak dari mobilnya.

Rafli dan diana pun segera memasuki mobil andro.
"Salah satu duduk di depan deh, biar gue gak keliatan kayak sopir" ucap andro cemberut sambil menoleh kebelakang.

"Ya kan lo emang sopir kita, "ucap rafli sambil terkekeh.

"Udah buruan kamu aja mas duduk didepan, aku gak papa kok" ucap diana kalem.

"Iya, maaf ya andro emang suka rewel timbang masalah duduk doang" ucap rafli sambil melirik andro pura2 sebal.

Raflipun berpindah duduk disamping andro.
"Kok gak lo aja di yang pindah depan, bikin ngantuk aja kalo liat dia" ucap andro sambil melirik pura2 sinis ke rafli.

Diana terkekeh geli sementara rafli memukul kepala andro pelan.

Akhirnya andro pun segera menjalankan mobilnya dan mereka segera meluncur ke diamond resto.

Sesampainya disana , rafli menelfon sandy guna menanyakan meja berapa posisinya saat ini dan mereka akan memilih meja didekat pertemuan sandy dengan keluarga calon istrinya,

"Table 12 katanya" ucap rafli kepada diana dan andro.
Andro pun mengangguk
"Ya udah ayuk buruan masuk" ucapnya sambil mendahului masuk.
Rafli pun menggenggam tangan diana dan segera memasuki restonya.

"Disini aja deh raf , enak view nya ngeliat keramaian jalannya. " ucap andro

"Oke" ucap rafli dan mereka segera memesan menu yang tersedia.

Sandy yang melihat keberadaan rafli yang tak jauh dari mejanya pun segera  tersenyum dan menghampiri mereka.

"Woy bro, pada dateng beneran ternyata"ucap sandy senang.

"Iyalah, kita kan udah janji mau suport lo . Biar semangat ketemu calon bini nya" ucap andro  yang mendapat cebikan bibir dari sandy.

"Gue males beneran nih, takut cewenya gak sesuai ekspektasi gue" ucap sandy yang mendapat jitakan dari rafli.

My Lovely girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang