38| XI MIPA 2

181 22 5
                                    

Fatim berjalan santai menuju kelasnya, baginya awal-awal ajaran baru tuh belum belajar full seperti biasa, yaa palingan ga jauh-jauh dari perkenalan antara wali kelas dengan muridnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab yg berada didalam kelas kompak

"Ini siapa?" tanya seorang berpakaian guru yg berada didepan kelas.

"Ibu siapa?" tanya Fatim balik

Emil diujung sana menepuk dahinya, kayanya Fatim emang kudu di ruqiah biar setan di dirinya itu pada keluar.

"Saya guru PPL, saya menggantikan Bu Ginny yg sedang cuti melahirkan. Lalu kamu siapa?" tanya guru PPL tersebut

"Saya murid" jawab Fatim sambil berjalan duduk kearah bangkunya

Guru tersebut tersenyum kecil dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Yasudah kita perkenalan dulu, abis itu bikin struktur kelas" ujar guru tersebut

"Mau Ibu dulu atau kalian dulu yg memperkenalkan?" tanya Guru itu lagi

"Ibu aja gimana?" tanya Hendri yg saat ini masih menduduki jabatan sebagai ketua kelas.

"Ya sudah, nama Ibu ialah Bu Chika, umur Ibu masih 22 tahun. Ibu dari Universitas Indonesia, Ibu akan mengajar disini untuk menggantikan Bu Ginny sebagai guru Bahasa Indonesia kalian selama 4 bulan dan Ibu adalah wali kelas sementara kalian. Dimohon untuk kerjasamanya untuk 4 bulan kedepan" ucap guru tersebut dengan senyumannya.

"Sekarang giliran kalian, dimulai dari depan sampai pojok sana... Perkenalkan dari nama, hobi, cita-cita dan terakhir quote kalian hari ini" lanjut Bu Chika

"Yg namanya Chika selalu meresahkan anying" umpat Fatim yg dibalas dengan tawa kecil dari Emil.

"Mending, dari pada yg namanya Ica" ucap Emil setengah berbisik pada Fatim

"Yaaa mereka satu kubu"

Terus perkenalan sampai tibalah waktu Fatim untuk memperkenalkan dirinya.

"Leandra Akalanka. Hobi rebahan, cita-cita mau jadi orang sukses" ucap Fatim yg langsung disambut dengan gelak tawa dari teman sekelasnya.

"Kalo rebahan bisa ngasilin duit, pasti gua udah kaya" ucap Fairuz

"Teruslah bermimpi, mimpi, mimpi....."

"MAMPOSSSS"

"Shut.... Udah-udah, nanti kedengaran sama kelas lain ga enak. Lanjut Leandra untuk quote kamu"

"Quote saya, kalau orang lain bisa, kenapa harus saya? Kalau orang lain ga bisa? Yaa apalagi saya" jawab Fatim yg lagi-lagi menimbulkan tawa dari teman sekelasnya

"Udahh Tim... Cukup" ucap Emil sambil memegangi perutnya yg keram

"Tolong untuk manusia yg ada dideket Fatim untuk segera membekap mulutnya, meresahkan dia" ucap Ghany yg sejak tadi belum bisa meredakan suaranya.

"Sudah-sudah... Lanjut sampingnya" ujar Bu Chika mengakhiri topik tersebut.

"Elvara Mila. Hobi memasak, cita-cita jadi Traveller—"

Ucapan Emil seketika terhenti karena Fatim menabok lengannya.

"Ngapa hobi sama cita-cita lu bertolak belakang anjir?" ujar Fatim dengan wajah bingungnya

"Biar ada selera-seleranya" ucap Emil santai

"Selera, lu kata indomie" cetus Fatim

"Sebangku ga ada bedanya, sial" ujar Peter yg sejak tadi menyimak kedua manusia didepannya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang