39| Gramedia

201 23 5
                                    

Disaat sedang asik membuat pulau kini Fatim harus terpaksa bangun karena handphonenya terus berdering, dalam hati ia mengumpat kasar karena lupa menonaktifkan handphonenya.

Ia meraba nakas disamping dirinya tidur dan melihat dari siapa telpon tersebut.

"Emil?"

Ada 55 pesan masuk dan 15 panggilan tak terjawab terpampang dilayar handphonenya. Emil punya masalah hidup apaan sih?!

Fatim mulai menyesuaikan cahaya yg masuk saat layar hp nya sudah menyala. Ia menempelkan benda pipih tersebut ketelinganya.

'FATIMMMMMMMMMMMMMM'

Fatim yg mendengar itu pun buru-buru menjauhkan handphonenya dari telinganya. Udah gila emang temennya itu. Untung kupingnya tidak budek dadakan.

"Hm" dehem Fatim tanpa niat

'Lu lagi ngapain?'

"Tidur"

'Temenin gua ke gramed yuuu, please...' pinta cewek itu

"Males ah, ngantuk" ujar Fatim yg masih merem-melek kaya ayam sakit

'Ga seru lu ahh... Bodo gua otw rumah lu... Buru siap-siap, byeee Atimmm' pekik Emil diseberang sana

Telpon pun terputus setelah Emil mengatakan ucapan terakhirnya.

Fatim kembali meletakkan handphonenya di nakas dan kembali memejamkan matanya. Untung saja rumah ia dan Emil jauh, tidak seperti dulu saat mereka kecil yg notabane nya 1 kompleks dan rumah mereka masih sebelahan. Jadi Fatim masih punya waktu untuk rebahan sejenak.

***

"Woyyy jinggg!!! Bangun sattt!" teriak seseorang

Fatim auto menutup wajahnya dengan bantal, sumpah ia baru saja tidur jam setengah tujuh tadi.

"Fatimmmmmm"

Dengan malas Fatim membuka matanya dan mendapati Emil yg sedang tersenyum aneh kearahnya.

"Ayoo ihhh"

Fatim mengucek matanya dan menyandarkan dirinya dikepala ranjang.

"Tar siang aja lahh, ngantuk gua" ucap Fatim bernegosiasi

Emil melirik jam yg berada dikamar Fatim yg kini sudah menunjukan pukul setengah 11, "Tapi ini udah siang ajg!"

Fatim menghembuskan nafasnya pelan, "Yaudah sono keluar, gua pengen siap-siap" usirnya

"Dihh tinggal siap-siap ribet banget lu... Jangan bilang lu belom mandi!" tuduh Emil menunjuk muka Fatim

Fatim menepis tangan Emil yg berada didepannya, "Suudzon. Gini-gini gua mandi 2 kali sehari. Dahh sono keluar!"

"Hilih 2 kali sehari. Biasanya sekolah juga lu ga mandi" cibir Emil mendengar penuturan Fatim barusan. Lawak emang tuh bocah, Emil berani bertaruh kalau Fatim kuat tidak mandi seminggu.

"Bacot yaaa anda! Dah sono keluar" usir Fatim lagi dan lagi

"Iyaa iyaaa elahh... Awas lu yaa tidur lagi!" ucap Emil mengalah

Setelah Emil keluar dari kamarnya, ia pun berjalan menuju lemari pakaiannya lalu berjalan lagi kearah kamar mandi untuk mencuci mukanya.

***

"Ayoo" ucap Fatim saat sudah sampai bawah.

Emil mengangguk dan berjalan kearah Sohwa untuk berpamitan.

"Kita main ya kak" ucapnya

"Iya... Hati-hati, jangan ngebut!" ucap Sohwa memperingatkan

Emil mengacungkan jempolnya dan berjalan keluar rumah Fatim diikuti Fatim dibelakangnya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang