63| Perselisihan

189 23 11
                                    

Fatim yg melihat celah pun langsung cepat-cepat melarikan dirinya, ia terus menancap gas tanpa tau arah.

"Sial!"

Ia terus melajukan kendaraannya menuju gang-gang perumahan agar jejaknya tidak diketahui oleh siapapun.

Disaat ia keluar dari sebuah gang, tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh seseorang dengan motor ninjanya. Dengan mendadak ia mengerem motornya, jantungnya terus berpacu cepat saat merasa dirinya sudah terkepung habis-habisan.

"Cepet banget anjrit" ucapnya pelan, awalnya ia kira pelarian ini akan berjalan mulus, namun ekspetasinya saja yg terlalu tinggi.

"Berhenti disitu!" seru orang tersebut dan disusul oleh beberapa orang yg mendekati dirinya.

Fatim memejamkan matanya perlahan.

"Ayoo Fatim.. Berfikir, come on! Pake otak pinter lu" batinnya yg terus memaksa dirinya agar mengetahui cara agar lolos.

Apakah disaat-saat seperti ini abang dan kakaknya datang untuk menolongnya? Ahh tidak tahu, bisa saja mereka tidak mengetahui keberadaan dirinya saat ini.

"RUN FATIM, NOW!"

Fatim membuka matanya dan melihat abang pertamanya berkelahi dengan para bodyguard Papi dan Mommy nya, Thariq berlari kearah dirinya dan menepukan pipinya berkali-kali.

"Kamu harus kabur dari sini, pergi yg jauh dari sini. Abang bakal pertahanin ini walau nyawa taruhannya, pergi sekarang!" perintah Thariq sambil mengusap kepala adiknya itu pelan.

Fatim menganggukkan kepalanya dan langsung menancap gas kendaraannya, melaju kencang meninggalkan kekacauan yg terjadi dibelakangnya.

Ia melihat kearah spion motornya, takut-takut ada yg mengejarnya dan kembali mengepung dirinya.

"Aman" ucapnya bernapas lega

Tapi siapa sangka, saat pandangannya beralih kedepan, disana sudah ada 3 orang yg menghadang jalannya dengan cepat ia berbelok ke kiri untuk menghindari itu.

"Mereka cenayang ya?! Gila sih ada dimana-mana" dumelnya

Ia terus berbelok tak tau arah guna untuk menghindar dari pengejaran tersebut tapi tetap saja, usahanya sia-sia karena mereka tetap mengetahui keberadaannya.

Fatim terus melirik kearah spion motornya, orang itu terus mengikutinya dan hampir bersejajar dengannya.

"Ah bisa gila gua lama-lama" dumelnya

Disaat ia melihat kearah depannya, disana sudah ada beberapa orang yg menunggunya, dengan susah payah ia memberhentikan motornya. Tamat sudah hidupnya kali ini.

Bruk!!

Mobil dibelakang menabrak motornya yg membuat dirinya terseret jauh ke depan.

***

Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, cahaya putih menyambut dirinya yg baru saja terbangun.

Enghh...

Ia menggeram pelan saat menggerakkan tubuhnya.

"Akhirnya sadar juga, bocah"

Suara seorang perempuan bergema didalam ruangannya.

Fatim melirik ke kanan dan kirinya, namun tidak ada siapa-siapa.

"Saya diatas"

Mendengar itu, Fatim pun mendongakkan wajahnya. Wanita yg sudah lama ia tidak tatap secara langsung kini hadir kembali di kehidupannya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang