41| Pacar Baru?

214 25 9
                                    

"Ehh demi apa ini sekolahan libur sepuluh hari!!" seru Allisya sambil menggoyangkan bahu Senja

"Gosah brutal gini dong! Lu mau gua mati?!" sembur Senja karena acara makannya jadi terganggu

"Perasaan masuk sekolah baru sebulan, udah libur lagi aja" ujar Emil bingung

"Bagusss, free" timpal Fatim kesenangan. Dia mah emang laen spesies nya, skip aja.

"Mayan sepuluh hari buat rebahan" kekeh Samudra

Alexy merentangkan tangannya, "Ahh Belanda... Im coming!!"

"Noh liat kelakuan abang lu" tunjuk Geraldo kearah Alexa.

Alexa pun menoleh kearah abangnya sekilas, "Bukan abang gue!"

"Yahh ga dianggep brooo... Turut berduka cinta yaa" ucap Rayn menepuk pundak Alexy sambil terkikik geli.

"Berduka cita, asu!" lontar Gabriel

"Gua juga ga mau jadi abang lu!" sungut Alexy tak mau kalah

Setelah itu mereka kembali berisik entah itu rebutan tempat duduk, rebutan makanan yg porsinya lebih banyak, ngebucin, ghibah dan yg lainnya.

Fatim yg tadinya sedang diam mengamati seisi kantin pun langsung merogoh saku rok nya karena handphonenya yg terus berdering menandakan ada panggilan masuk.

Ia menautkan dahinya bingung. Nomer yg tidak dikenal. Setaunya ia tidak pernah menyebar nomer telfonnya kepada siapa pun. Tidak sekalipun.

Karena kelamaan, telpon itu pun terputus. Terlihat disana ada 3 panggilan tak terjawab pada nomer yg sama.

Beberapa menit setelahnya, handphonenya kembali berdering. Ia sebenarnya tidak peduli tapi ia penasaran itu nomer siapa.

Setelah bergelut dengan fikirannya, ia pun memutuskan untuk menggeser tombol berwarna hijau dan mendekatkannya ke telinganya.

'Haii sayang... Kok lama si ngangkatnya'

Fatim menjauhkan handphonenya dari telinganya dan menatap layar tersebut heran. "Nomer siapa bangsat?!"

"Sorry salah sambung" ucap Fatim langsung menutup telpon itu sepihak tapi beberapa menit kemudian, handphonenya kembali bergetar.

"Argh... Fuck you"

Kali ini ia menggeser tombol warna merah.

Gerak-gerik Fatim yg dari tadi aneh pun berhasil mencuri perhatian Nathan. Cowok itu sebenarnya sudah daritadi mengamati Fatim karena perubahan wajah cewek nya itu yg membuatnya ingin segara bertanya apa yg sebenarnya terjadi.

"Kenapa?" tanyanya

Fatim menoleh ke arah Nathan. Wajahnya masih menampilkan raut kesalnya.

"Kenapa sii, hm?" tanya Nathan lagi sambil mengusap kepala Fatim.

"Engga"

"Kalo engga kenapa-napa senyum dong" ujar Nathan dengan tangan menjulur kearah mulut Fatim dan membentuk seulas senyum disana.

Senyuman itu tidak bertahan lama, hanya sekitar 5 detik lalu wajah Fatim kembali datar.

Handphone Fatim kembali berdering, tangan Fatim refleks ingin membanting handphone tersebut ke meja namun cepat-cepat Nathan cegah.

"Ada masalah apa?? Coba cerita"

Ucapan Nathan barusan membuat beberapa temannya menjadi beralih melihat mereka.

"Kenapa?" tanya Rayn bingung

Nathan yg tersadar pun langsung menggelengkan kepalanya pelan. "Gua cabut duluan. Ada something"

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang