54| Awal Mula Kejadian

229 24 13
                                    

Sorry jadi lama buat di next...
Mungkin nanti next nya bakal lama palingan seminggu sekali, soalnya author udah mulai PKL, jadi susah bagi waktunya. Ga lama kok, cuma 3 bulan. Terimakasih, jangan lupa di vote sebelom baca:)

_________________________________________

Kedua adik kakak itu sekarang sedang menunggu diruang tunggu rumah sakit yg sedang merawat Iyyah.

"Iyyah kapan siuman?" tanya Thariq sambil menopang dagunya

"4 hari kemaren" jawab Fatim

Abangnya itu getol banget minta ke rumah sakit, padahal jam besuk masih lama. Sementara Fatim yg bosan sejak tadi hanya memainkan tali sepatunya dengan cara dilepaskan dan diikat lagi sampai berkali-kali.

"Bang Atta tau ini?" tanya Thariq lagi

Fatim menggelengkan kepalanya, "Berapa kali lagi si bang gua bilang? Kak Iyyah ga bisa liat orang banyak, makanya gua ga mau ngasih tau ke lu pada dulu buat sementara waktu"

Thariq menghempaskan badannya kebelakang, "Masih lama jam 1"

Ingin sekali Fatim meninju abangnya itu, niatnya ia ingin kesini nanti jam setengah 1 tapi abangnya malah memintanya untuk ke sini jam 11, halal untuk dibunuh bukan?

Menit-menit kedepan hanya menyisakan keheningan, Thariq yg sibuk memainkan handphonenya dan Fatim yg sudah berkelana dialam bawah sadarnya. Semalam ia tidak tidur karena terus memikirkan bagaimana caranya menghilangkan trauma kakaknya itu.

"Tim.."

"Fatim..."

"Fatimm!"

Thariq mengguncangkan tubuh adiknya itu agar segera bangun, sulit bagi Thariq untuk membangunkan adiknya itu.

"Apaan si?!"

"Udah jam 1"

Fatim menyipitkan matanya kearah jam tangannya, jam 1 lewat 3 menit.

Fatim pun langsung bangkit dan berjalan kearah wastafel untuk mencuci mukanya.

Lalu mereka pun berjalan menuju ruangan Iyyah dengan Fatim yg memimpin didepan.

Fatim menghentikan langkah abangnya yg hendak ikut masuk kedalam ruangan.

"Apaan lagi si jing?" protes Thariq

"Abang tunggu sini, Atim mau bilang ke kak Iyyah dulu" ucapnya

Thariq mengangguk paham dan kembali duduk didekat pintu.

Fatim pun memasuki ruangan serba putih itu, disana ada kakaknya yg sedang menonton televisi.

"Kak Iyyah?"

Iyyah yg namanya dipanggil pun segera menengok kearah Fatim. Disana ada adiknya yg berdiri 3 langkah darinya.

"Kamu ga sekolah lagi yaa?" tanya Iyyah yg tepat sasaran

"Engga, Atim sekolah" ucap Fatim mengelak

Iyyah mengangkat kedua alisnya tidak percaya, "Bohong. Apa buktinya?"

Fatim menggaruk kepalanya yg tidak gatal, "Hm.. Bukti apa? Yaa Atim sekolahhh, cuma sampe gerbang doang" ucapnya sambil menyengir lebar

"Itu berarti ga sekolah!" Iyyah mendengus sebal mendengar ucapan adiknya itu

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang