23| Pindah Kelas

253 24 22
                                    

Urutannya udah benerkan?

***

Hujan deras membasahi daerah Jakarta dan sekitarnya, sudah dari pukul 4 pagi hujan tersebut tidak kunjung berhenti.

Fatim dengan semangat berangkat menuju sekolahnya, entah setan apa yg merasuki dirinya sehingga terlalu bersemangat berangkat sekolah.

Dan kini Fatim berada di kelas X-IPS 4 yaitu kelas Nathan, tidak Nathan saja sebagian temannya pun berada dikelas tersebut, hanya Fatim dan Emil lah yg terpisah dari yg lain.

"Kamu kesini sendirian?" tanya Nathan sambil mengatur kunci gitar ditangannya

Fatim menghembuskan nafasnya pelan, "Iya, Emil ga masuk"

"Yaudah jangan cemberut gitu donggg, senyum biar tambah cantik" ucap Nathan sambil mencubit pipi Fatim sebelah kiri

"Jangan, nanti pada suka sama aku" ucapnya yg sangat amat pede.

Nathan manatap wajah Fatim seksama, cewek satu-satunya yg ia punya saat ini atau mungkin selamanya. Mengingat akan bola mata Fatim yg berwarna biru membuat Nathan mulai memetikan senar gitarnya.

"Eyes blue like the Atlantic
And I'm going down like the Titanic
Eyes blue like the Atlantic
And I'm going down like the Titanic"

Suara berat serta serak-serak basah masuk dengan tenang di pendengaran Fatim. Ia tersenyum kearahnya. Mata birunya bertabrakan dengan bola mata kecoklatan milik Nathan.

"Lagi dongg" pinta Fatim

"Yg mana?" tanya Nathan menatap Fatim bingung

"Dandelions" ucap Fatim

"Wait"

Nathan mengeluarkan ponselnya dan mencari kunci gitar dari lagu tersebut.

"Ayoo" ujar Nathan

Disaat Nathan baru saja memetikan gitarnya, mereka pun mengedarkan pandangannya kearah teman sekelas, dirinya yg berada dipojok kanan membuat semua mata memandangnya.

"Lanjut" ucap Fariz mengomando

Nathan sedikit mengangguk dan kembali memetik senar gitarnya.

"Maybe it's the way you say my name.
Maybe it's the way you play your game.
But it's so good, I've never known anybody like you.
But it's so good, I've never dreamed of nobody like you"

Suara Fatim mulai memenuhi seisi kelas, semuanya ikut menggoyangkan kepalanya dengan tangan yg memegang ponsel untuk merekam kenangan tersebut.

"And I've heard of a love that comes once in a lifetime.
And I'm pretty sure that you are that love of mine"

Suara Nathan kini ikut berpadu dengan suara halus dan merdu dari Fatim.

Dan kini suara mereka mulai beradu dan beriring bersamaan.

" 'Cause I'm in a field of dandelions.
Wishing on everyone that you'll be mine, mine"

"And I see forever in your eyes" ucap Fatim sambil memandang bola mata coklat milik Nathan.

"I feel okay when I see you smile, smile" sambung Nathan pula yg kini ikut memandang senyum indah yg Fatim pancarkan.

"Aaaa jadi pengen punya pacarrr" ujar Senja sambil menyenderkan dirinya dibahu Allisya

"Cari makanyaaa" ledek Allisya

"Wishing on dandelions all of the time
Praying to God that one day you'll be mine.
Wishing on dandelions all of the time, all of the time" Ucap keduanya berbarangan.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang