48| Eternal Enemy

271 24 10
                                    

Cie nungguin:)
Tenang ini partnya paling panjang kok..
Happy reading...

.

Setelah 2 bulan lamanya mereka tinggal di London, Inggris, kini mereka kembali ke tanah air, Indonesia.

"Kalau ada apa-apa cepat beritahu Oma yaa... Atta, inget pesen Oma waktu itu" ucap Sang Oma

Atta mengangguk pelan, "Iya Oma..."

Selepas mereka sarapan, Atta pun menggiring adik-adiknya untuk segera ke bandara karena jam penerbangannya hampir tiba.

"Hati-hati yaa... Atta, jaga adik-adiknya" ujar Opa

"Iya Opa"

"Fatim.. Kalo ada apa-apa, kasih tau Oma yaa nak" ucap Oma sambil memeluk Fatim sebelum berpisah

"Iya Oma"

"Oma sama Opa jaga kesehatan yaa..." ucap Sohwa

"Iya.. Pasti"

"Oliq pasti kangen ngambilin makanan yg ada di bar" celetuk Thariq dan dibalas jitakan oleh abangnya

"Saaih... Jangan jailin adiknya terus yaa, yg akur kalian" pesan Opa dengan tawanya

"Ga janji, Opa" jawab Saaih

"Kita kemusuhan bang" balas Fatim

Setelahnya mereka pun menuju bandara dan diantar oleh seorang asisten pribadi Oma dan Opa nya.

"Gua mau cek jadwal lagi dulu, lu pada tunggu sini jangan keliaran kemana-mana" ucap Atta saat melihat Fatim yg hendak melangkah kearah lain.

"Wa.. Tuu bocah jangan sampe lolos" ucap Atta lagi yg menunjuk Fatim menggunakan dagunya.

"Gua bukan bocah!" sungut Fatim tak terima

"Lu belom 17 tahun! Masih bocah" ledek Tahriq

"Yailah, 3 bulan lagi juga gua 17 tahun!"

"Lahh 17? Bukannya 11?" tanya Saaih ngaco

"Pala lu sini gua botakin lagi!"

Dahh.. Sohwa mah bagian mijitin kepala aja, pusing liatnya. Kemaren hanya ada Thariq yg bikin suasana rumah menjadi ramai dan tak lama disusul Atta yg kadang ikutan ngerusuh dan sekarang ditambah Saaih yg kalo udah sekongkol sama Fatim, jailnya ga ada obat. Lengkap sudah bukan penderitaan Sohwa? Dan makin bertambah jugaa partner ngebangsat Fatim.

Poor kak Sohwa:)

"5 menit lagi pesawat take off, ayo" ucap Atta berlarian kecil kearah adiknya

"Ah males lari-lariannn" ucap Fatim menyusul ke-4 kakak dan abangnya yg sudah berlari kearah pintu masuk.

"Yaudah ngesot" ucap Saaih memberi saran briliannya.

"Oke... Duluan"

"Dihh males"

Atta menunggu adik-adiknya di pintu gate, takut-takut kalau ada yg ketinggalan 1, brabe nanti urusannya.

"Lengkap? Ga ada yg ketinggalan?" tanya Atta melihat ke-4 adiknya, alhamdulillah ga ada yg salah jalur.

"Engga"

"Ada"

Saaih dan Fatim kompakan mengucapkan 'ada'.

"Apa yg ketinggalan?" tanya Atta

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang