61|Ribut Tak Berkesudahan

193 23 23
                                    

Kedua adik kakak itu sedang bersiap didepan pintu rumah, dengan mengumpulkan semua niat yg ada untuk memasuki rumah kakaknya.

Sajidah mendorong tubuh Fatim agar adiknya itu jalan terlebih dahulu, "Lu duluan"

"Nyuruh lagi lu!" ucap Fatim sewot

Kenapa juga kakak nya itu malah mendadak jadi sedikit pendiam padahal saat perjalanan pulang tadi tidak henti-hentinya mengomeli dirinya.

"Buru" desak Sajidah

"Gua takut anying" cicit Fatim pelan

Pasalnya ini sudah melewati batas jangka waktu yg kakaknya itu berikan, seharusnya ia harus sudah kembali ke Indonesia 3 hari yg lalu tapi apa daya, kakaknya meminta dirinya agar lebih lama sedikit saat kemarin di Singapura.

"Telpon Iyyah cobaa" ucap Sajidah memberi usul

"Batre gua low, kalo engga juga dari tadi udah gua telpon"

"Lu ga ada jalan laen apa selaen lewat sini?"

Fatim terdiam sejenak, biasanya ia lewat belakang rumah cuma takut-takut kalau nanti ada bang Atta yg memergokinya.

"Engga. Gua ga ada bakat jadi maling" ucap Fatim asal, padahal keseharian hidupnya suka kabur-kaburan.

Sajidah mendorong tubuh Fatim untuk cepat-cepat membuka pintu utama.

"Lama dahhh" dumel Sajidah

Fatim menatap sinis kakaknya itu, "Lu aja dah nih elahh, ribet lu!"

Sajidah hanya memutar bola matanya malas. "Buru"

"Bacot!"

Tangan Fatim yg hampir menyentuh gagang pintu pun terhenti karena ada seseorang yg menariknya mundur.

"Apa—"

"Iyyah?"

Iyyah menabok kencang kepala adiknya, "Songong lu manggil langsung nama"

Fatim meringis pelan, tidak main-main tabokan kakaknya itu. "Sial"

Iyyah dan Sajidah saling tatap sebentar kemudian tertawa pelan.

"Welcome back" ucap Iyyah sambil memeluk kakaknya itu sebentar

"Aman kan sejauh ini?" tanya Sajidah sambil melihat ke kanan dan kirinya

"Amannn, aman kan Tim?" ujar Iyyah pada adiknya itu

Fatim menaikan sebelah alisnya, "Apa si lu? Sok asik"

"Yeee kampret" ucap Iyyah meninju lengan Fatim

Setelahnya kedua adik kakak itu pun saling mengobrol dan melupakan Fatim yg sedang gelayutan digagang pintu.

"Yg laen pada didalam?" tanya Sajidah pelan

Iyyah menggelengkan kepalanya, "Pada dirumah bang Thor"

"Kok lu tau kita ada disini?" tanya Sajidah lagi

Iyyah mengeluarkan handphonenya dari saku, "GPS hp Fatim nyambung di hp gua"

Fatim melototkan matanya, "Sejak kapan lu jadi intel?!"

"Ngapa? Ga terima?"

"Tai lu, besok ganti hp aja lah gua" kesal Fatim, terhitung sudah 3 kakaknya yg mengawasinya ketat

"Tinggal ganti, ngapain pake bilang. Mau sombong lu ganti hp baru?" tanya Iyyah yg membuat Fatim menghela nafasnya pelan

"Tau ga apa yg lebih berat dibanding bumi?" tanya Fatim

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang