69| Mommy

84 15 3
                                    

Pagi pun tiba, Fatim sudah bersiap dengan semua barang-barang miliknya.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Matahari pagi menyambut dirinya, namun ia sama sekali tidak bersemangat karena perjalanan hidupnya baru saja dimulai.

Ia mengecek kembali barang bawaannya agar tidak ada satupun yang tertinggal, tidak lupa juga dengan barang yang kemarin ia temukan di gudang.

Tok... Tok... Tok..

Pintu diketuk pelan, dengan malas ia pun menghampiri pintu itu dan membukanya perlahan.

"Anda sudah ditunggu Tuan dibawah"

Fatim menganggukkan kepalanya dan keluar dari kamarnya.

Ia kira yang mengetuk pintu kamarnya itu Papi nya tapi ternyata asisten Papi nya. Dengan malas ia mengikuti orang didepannya yang entah akan menuju kemana.

Dan disinilah dia sekarang, ruang makan yang sudah terdapat Mommy dan Papi nya. Tidak, mereka tidak sedang berbincang liburan musim semi tetapi sedang berdebat sengit entah sedang membicarakan apa.

Pembicaraan mereka terhenti saat dirinya sudah sampai ditengah-tengah mereka.

"Ayo berangkat, kita sudah telat!"

Tanpa aba-aba sang Mommy menarik tangannya agar segera mengikutinya.

Disisi lain Papi nya beranjak dari duduknya dan menahan lengan Mommy nya.

"Biarkan anak itu menghabiskan sarapannya, setelah itu kau boleh membawanya pergi"

Ucapan Papi nya membuat dirinya dilanda bingung dengan sejuta pertanyaan yang tiba-tiba saja muncul di otaknya.

Mommy nya membuang nafas nya kasar lalu melepaskan tangannya membiarkan dirinya untuk menghabiskan sarapan.

"Tidak lama!"

Karena tidak mau mendengar ocehan dari sang Mommy ia pun memakan makanannya tanpa komplain apa-apa.

Ia juga melihat beberapa asisten Mommy nya bulak-balik menuju kamarnya untuk mengambil barang-barang miliknya.

Rasanya ingin sekali ia kabur dan mencari cara untuk kembali ke Indonesia untuk berkumpul dengan kakak dan abangnya.

Niat itu selalu ia urungkan, bukan karena ia malas mencari cara atau ide untuk melarikan diri tetapi sistem penjagaan disini yang begitu ketat yang membuat dirinya sulit untuk keluar dari sini walau hanya selangkah keluar dari pintu utama.

"Hei malah bengong, cepat!"

Ucapan tersebut sukses membuat dirinya terkejut karena sempat terdiam cukup lama.

Selesai ia menghabiskan sarapannya, dengan segera ia keluar dari mansion milik Papi nya.

Ia menatap sebentar kebelakang, hari terakhir ia menginjakan kakinya disini yang entah sudah berapa bulan ia tinggali.

"Cepat masuk!"

Fatim menggerutu kesal, tidak Mommy nya, tidak Papi nya mereka sama saja, sama-sama hobi memerintah.

Sebelum ia benar-benar memasuki mobil milik sang Mommy, dari belakang ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Ada apa?" tanya Fatim bingung saat mengetahui Papi nya lah yang barusan menepuknya

Entah apa yang Papi nya lakukan tetapi cukup membuatnya semakin heran, Papi nya memasukan sesuatu ke dalam saku jaket yang ia kenakan, yang sama sekali tidak sempat ia lihat karena pergerakan sang Papi yang begitu cepat.

"Ini ap-"

"Jaga dirimu"

Mulut Fatim terkatup saat mendengarnya, ia tidak sempat bertanya karena sudah di serobot duluan oleh Papi nya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang