3| Hati Kecil Fatim

445 32 23
                                    

Terlihat Sohwa yg sedang membereskan rumahnya, ia lihat kamar adiknya itu yg masih tertutup rapat.

Ya... Selesai shalat subuh adiknya itu balik lagi kekamar untuk melanjutkan mimpinya.

"Selesai dehhh... Huh.. Cape juga, berarti tinggal siapin makanan" ucap Sohwa

Langsung saja Sohwa beralih ke dapur dan memasak nasi goreng. Setelah matang ia pun beralih kekamar adiknya.

"Tumben udah jam 10 Atim belom bangun" ucap Sohwa heran sambil melihat jam ditangan kirinya

Tok.. Tok... Tok..

"Atim?" panggil Sohwa

"Tim" panggilnya lagi

"Kak Sohwa masuk yaa" ucap Sohwa saat tidak mendapatkan respon sama sekali dari adiknya itu

Ia pun memasuki kamar adiknya, terlihat Fatim yg masih tertidur dengan damai.

Sohwa pun menghampiri Fatim dan mengusap kepalanya.

"Hmm.." respon Fatim sedikit mengulet

"Ehh maaf, keganggu yaa tidurnya?" ucap Sohwa

Fatim sedikit mengucek matanya, sepertinya ia lupa kalau ujung matanya luka.

"Auu" ringisnya

"Masih sakit?" tanya Sohwa

Fatim hanya menganggukan kepalanya.

"Yaudah yuk bangun dulu, kak Sohwa udah bikinin makanan. Tapi Atim mandi dulu" ucap Sohwa

"Atim udah mandi" ucap Fatim dengan suara khas bangun tidurnya

"Kapan?? Abis subuh aja kamu tidur lagi" ucap Sohwa terkekeh

"Kemaren" ucap Fatim sedikit terkekeh

"Yehh... Bisa aja" ucap Sohwa menjiwil hidung Fatim

"Buruan mandi, nanti keburu dingin makanannya" ucap Sohwa mengelus kepala Fatim pelan

Fatim pun mengangguk dan bangkit dari duduknya lalu berjalan mengambil handuk dengan jalan yg masih sempoyongan.

"Awas nabrak tembok" ucap Sohwa yg melihat adiknya yg masih mengantuk

Setelah Fatim memasuki kamar mandi, Sohwa pun keluar dari kamar Fatim dan turun kebawah.

Sambil menunggu Fatim selesai mandi, Sohwa duduk disofa sambil memainkan handphonenya.

"Kenapa nomer handphone mereka ga ada yg aktif?? Apa mereka semua udah ganti nomer??" tanya Sohwa pada dirinya sendiri

Yup.... Sudah lama sekali Sohwa mencoba menghubungi semua saudaranya, namun hasilnya nihil. Nomer mereka tidak ada yg bisa dihubungi.

"Fatim sebenernya baik... Banget malahan, gampang diatur kalo kita ga keras didiknya, kalo ga ada yg ngusik hidup dia pasti baik kok anaknya, nurut sih kadang, cuma yaa gitu kadang suka kumat, sikapnya terserah dia. Entah kenapa tuh anak suka banget berantem, kayanya dia suka ikut balap motor diem-diem dehh... Heran Sohwa juga, mungkin bawaan dari orang tuanya. Fatim kurang kasih sayang dari keluarganya, kalo aja Mommy sama Papi ga milih buat pisah, mungkin semuanya bakal baik-baik aja sampe sekarang" batin Sohwa sedikit meneteskan air matanya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang