51| Insting Fatim

224 21 11
                                    

Emil
|FATIMMMM
|TIMM
|ada motor ga lu?
|asli gua ga ada motor
|FATIMMMM PANTING ANJRIT
|senja masuk rumah sakit, kecelakaan

Fatim yg sedang tertidur pulas pun terpaksa mengambil handphonenya yg berada di nakas.

Matanya menyipit karena cahaya handphonenya langsung menembak kearahnya.

Setelah membaca pesan dari Emil, Fatim pun langsung terduduk dan kembali membaca pesan tersebut, takut-takut ia salah baca.

Fatim
ha?|
demi apa lu?|

Emil
|yaelaa timm yakali gua boong
|serius
|demi allah

Fatim
oke gua otw|

Sejenak Fatim menoleh kearah jam yg berada dikamarnya, jam 8 pagi yg berarti kecelakaan tersebut terjadi sekitar jam 7 atau setengah 8.

Buru-buru Fatim mengganti bajunya, lupakan dengan mandi itu bisa nanti.

"Tim? Mau kemana?" tanya Sohwa yg berada dimeja makan

Style pakaian Sohwa cukup rapi pagi ini yg membuat Fatim terdiam sejenak.

"Lu mau pergi?" tanya Fatim bingung

Sohwa menganggukkan kepalanya sambil menyuapkan sepotong roti kedalam mulutnya.

"Kamu mau ngapain buru-buru?" ujar Sohwa balik bertanya

"Temen gua kecelakaan" ucap Fatim berjalan menuju rak tempat kunci motornya

"Innalilahi..."

Fatim mengerutkan dahinya bingung, "Kok Innalilahi si? Temen gua belom mati anjrit"

Untung saja jarak antara Fatim dan Sohwa lumayan jauh jadi tidak akan ada adegan saling timpuk-menimpuk.

"Innalilahi bukan buat yg meninggal doang! Gua tabok lu ya lama-lama, masih pagi udah ngajak ribut"

Fatim terkekeh pelan, "Yaudah sabarin aja si elah... Kan gua ga tau"

"Trus gimana?"

"Gimana apanya?"

Sohwa memutar bola matanya malas, oke fix dia yg kali ini salah dalam hal bertanya.

"Terus itu temen lu gimana keadaannya?" tanya Sohwa yg kembali mengulang pertanyaannya

"Ohhh ngobrol donggg, yaaa mana gua tau, makanya gua mau kesono"

Setelahnya ia berbalik menatap kakaknya sebentar, "Lu mau pergi pake apaan? Motor apa mobil?"

"Pake motor, mobil gua lagi dibengkel" jawab Sohwa

"Okeyy" Fatim beranjak mengambil kunci motor yg satunya lagi, kakaknya mana bisa ngendarai motor ninja.

"Gua berangkat. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dengan kecepatan penuh Fatim menuju rumah Emil yg ternyata anak itu sudah menunggunya didepan rumah.

"Fatim bangsat emang, ngapa lu bawa yg ninjaaa..." ucap Emil frustrasi, pasalnya ia tidak terbiasa diboncengi atau mengendarai motor sejenis ninja.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang