13| Flashback 1

270 25 13
                                    

Tepat 10 tahun yg lalu saat Fatim masih berumur 6 tahun adalah tahun yg menyedihkan bagi ke-7 bersaudara itu.

Mereka semua sedang berkumpul diruang keluarga, yg dimana terdapat perdebatan besar antara Mommy dan Papi nya.

"Kamu tandatanganin surat perceraian kita. Saya sudah muak lihat wajah kamu!" ucap sang Papi dengan wajah merah padamnya

"Akhirnya... Setelah sekian lama, hari yg ku tunggu tiba juga" ucap Mommy dengan senyum devilnya

Sementara anak-anaknya hanya terdiam melihat kedua orangtuanya bertengkar. Ini bukan pertama kalinya mereka melihat hal tersebut, bahkan suasana seperti ini sudah seperti asupan bagi mereka.

Mommy pun selesai menandatangani surat tersebut dan melemparkannya kearah Papi.

"Hubungan kita selesai" ucap Mommy

"Bagus" timpal Papi

Atta sebagai anak sulung mencoba mencerna setiap perkataan orangtuanya. Otaknya yg cerdas itu terus berfikir bagaimana caranya agar kedua orangtuanya kembali berdamai.

"Mommy Papi. Atta ngerti, Atta paham apa maksud kalian. Atta rela kalau kalian benar-benar pisah. Tapi tolong... Adik Atta semuanya masih kecil, mereka butuh kasih sayang kalian" pinta Atta yg saat itu masih berumur 15 tahun.

"Kamuuu anak kecil gausah ikut-ikutan masalah orang dewasa" ucap Mommy menatap tajam anak pertamanya

"Atta memang masih kecil, tapi pikiran Atta sudah bisa berfikir dewasa. Tidak seperti kalian yg masih bertingkah seperti anak-anak!" tegas Atta

Plakk...

Satu tamparan berhasil mendarat dipipi si sulung. Atta terjatuh kebawah karena tamparan sang Papi yg begitu kencang.

Asisten rumah tangga disana hanya bisa melihat kejadian itu dengan iba. Mereka tidak bisa ikut campur dengan masalah majikannya itu.

"Kalian jahat" teriak si bungsu yg tampaknya sedang susah payah menghapus air matanya

Mommy pun menghampiri si bungsu dan mencekik lehernya, "Terus saya peduli gitu??"

Papi nya yg semula diam pun mendorong tubuh sang istri agar menjauh dari anak terakhirnya.

"Jangan menyentuh anak saya, atau kamu akan habis detik ini juga!" ucap sang Papi yg berdiri tepat di depan Fatim

Mendengar itu Mommy pun tersenyum meremehkan, "Anak kamu?? Baru sekarang kamu ngakuin itu anak kamu?! Kemana saja kamu selama ini!" ucap Mommy dengan gaya angkuhnya

"Sekarang kalian pilih, mau ikut Mommy atau Papi" ucap Papi menatap satu persatu anaknya.

Tidak ada yg menjawab, mereka semua bungkam. Mana mungkin mereka berpisah satu sama lain. Ini adalah pilihan yg selalu dihindarkan oleh setiap anak saat kedua orang tuanya memilih berpisah.

"Tidak ada yg menjawab?? Okee Papi yg akan menentukan" final sang Papi

Kemudian Papi menarik anak pertama, kedua dan si bungsu untuk ikut dengannya. Sementara Sajidah, Thariq, Iyyah dan Saaih akan ikut sang Mommy.

"Please... Jangan pisahin kita" ucap Saaih kecil yg meronta untuk tidak dipisahkan

"Udahh ayoo... Tinggalkan mereka!" ucap Mommy menyeret ke-4 anak bawaannya

"Engga Mom.... Kita ga mau pisah" ucap Sajidah yg sudah terisak

"Kalian boleh pisah, tapi jangan dengan kami" tambah Thariq

"Gausah berisik... Ikuti perkataan Mommy!" ucap Mommy membawa jauh anak-anaknya

Sementara Papi sudah menggiring ke-3 anaknya untuk memasuki mobil pribadi sang Papi.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang