BAGIAN 50: Kue Matcha Acha

2K 161 10
                                    

Sabtu pagi Reina sudah siap dengan pakaian casualnya. Hari ini jadwal bimbelnya dimulai pukul sembilan pagi. Jamnya lebih mundur dari hari-hari biasa dikarenakan kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan.

"Papa mana?" tanya Reina saat sampai di ruang makan dan dia hanya melihat sosok Renata, Chelsea, juga Keyla. Tidak ada Romi, entah kemana perginya pria paruh baya itu sepagi ini.

"Papa pergi ke Bali tadi subuh, ada urusan kerjaan katanya," balas Renata. Wanita itu sibuk menyiapkan sarapan untuk ketiga anaknya.

"Kamu mau berangkat les?" Reina menganggukan kepala.

"Mau Mama antar?" Reina menggeleng.

"Nggak usah, aku bisa pesan ojol," balasnya. Renata paham, dia memilih tak ambil pusing dengan sikap Reina.

Reina menyantap sarapannya dengan khidmat, sekilas dia menatap Chelsea dan Keyla. Kedua adik tirinya yang tidak pernah banyak omong. Bahkan interaksi antara Reina dan kedua adiknya masih bisa dihitung jari. Ya, mereka jarang saling bicara dan Reina tidak peduli dengan itu.

Selesai, Reina sampai di tempat les dengan Mas mas berjaket hijau-ojek online-. Dia mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan tidak fokus. Pikirannya berkeliaran kemana-mana. Papanya, cita - citanya, hidupnya, semuanya berjalan di kepala Reina. Ah, mungkin jika tadi dia bolos les akan lebih baik.

Drtt.. Drtt...

Ponsel Reina bergetar. Dia meliriknya sekilas, ternyata notifikasi dari Bunda Alaric yang baru saja mengiriminya sebuah pesan.

Bunda
Reina
Sibuk ga sayang? Bunda mau ajak bikin kue nih, datang ke rumah Bunda ya?

Reina hanya membacanya dari tampilan notifikasi pesan. Dia tidak membalas karena takut ketahuan bermain ponsel. Biar selepas bimbelnya selesai nanti, ia baru akan membalasnya.

* * *

Dua jam berlalu, Reina baru saja menyelesaikan urusannya di tempat bimbel. Kakinya melangkah keluar dengan pandangan tertunduk menatap ponsel. Sibuk bertukar pesan dengan Bunda Gina.

Bunda
Bunda tadi nyuruh Al buat jemput, kamu bareng sama Al ya.
Sekalian bunda mau minta tolong mampir sebentar ke supermarket, beliin soda kue, soalnya di rumah habis.
Uangnya dari Al, bunda juga udah bilang sama Al kok.

Reina
Iya bunda siap

Bunda
Udah ketemu sama Al nya?

Reina mendongak. Ia celingukan ke sana ke mari mencari sosok anak tengah Bunda Gina. Hingga manik matanya berhenti saat ia melihat sebuah mobil putih terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Reina
Iya bun udah ketemu

Reina memasukan ponselnya ke dalam saku. Ia lantas melangkahkan kakinya menghampiri mobil Alaric, karena tidak ingin membuat lelaki itu lebih lama menunggu.

"Kak," panggil Reina ketika tau jendela mobil Alaric terbuka setengahnya. Alaric menoleh sekilas. Mendapati kehadiran Reina, lelaki itu lantas membuka kunci mobil dan mempersilahkannya masuk.

"Maaf lama."

"Baru sampe tadi," ujar Alaric.

Reina mengangguk paham. Tangannya bergerak memasang sabuk pengaman. Setelah selesai dengan kegiatannya, Reina dibuat kebingungan saat Alaric tiba - tiba menyodorkan sebuah paper bag coklat ke hadapannya.

Story of Reina [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang