BAGIAN 27: Prioritas Alaric

2.4K 167 15
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Malam ini Reina sudah siap dengan kaus hitam lengan panjang juga rok sebatas tulang keringnya. Gadis itu menuruni tangga rumah secara perlahan. Sebisa mungkin dia keluar dari rumah tanpa ketahuan oleh Cika yang sedang menonton di ruang tamu.

Hembusan napas lega terdengar keluar dari mulut Reina setelah dia berhasil lolos keluar dari rumah. Akhirnya dia pun bisa melangkah dengan santai untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya di depan gerbang sejak beberapa saat lalu.

Tok tok tok

Reina mengetuk pintu kaca mobil yang tertutup, membuat orang yang berada di balik kemudian membuka pintu mobilnya.

"Masuk!" titahnya. Reina tersenyum kecut. Namun tak urung gadis itu masuk ke dalam. Aroma musk langsung menyeruak memasuki indera penciuman Reina ketika dia sudah duduk manis di dalam mobil.


"Cika nggak tau kamu pergi kan?" tanya orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Alaric. Reina menggelengkan kepala, kemudian tangannya sibuk memasang sabuk pengaman.

Alaric mengangguk sekilas. Setelahnya dia pun melajukan mobilnya membelah jalanan Ibu Kota. Rencananya malam ini mereka akan mencari hadiah untuk Cika yang akan berulang tahun dua hari ke depan. Entah apa yang terjadi pada Alaric hingga lelaku itu mau repot-repot mengajak Reina pergi. Padahal kan dia juga bisa pergi sendiri.

"Kakak udah tau mau ngasih Cika hadiah apa?" tanya Reina memecah keheningan di dalam mobil. Alaric yang mendengar itu menggelengkan kepalanya pelan, dia juga bingung mau memberi Cika apa.

"Kenapa nggak coba kasih sesuatu yang Cika suka aja, Kak? Cika sukanya apa?" Alaric menoleh sekilas ke arah Reina.

"Menurut kamu Cika suka apa?" Reina menaikan sebelah alisnya ke atas. Kenapa Alaric malah balik bertanya? Reina tampak berfikir sejenak sembari mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke dagu.


"Bayarin langganan netflix satu tahun aja Kak. Cika pasti seneng banget," ujar Reina dengan kekehanya. Ya, sejauh ini yang Reina tahu Cika hanya senang menonton. Alaric mencibir.


"Nggak ada saran lain?" tanya cowok itu. Jika diberi tontonan gratis selama satu tahun penuh, Cika pasti auto streaming 24/7. Yang ada dia gagal lulus tahun sekarang.

"Apa ya?" pikir Reina, kini tangannya dibiarkan menopang dagu. "Nanti liat liat aja di Mall Kak, pasti ada barang yang nyantol di hati. Apa pun bentuk barang itu kalau dikasih sama orang yang kita sayang rasanya pasti seneng banget kok," ujar Reina lagi.

* * *

Setelah memakan waktu sekitar setengah jam lebih untuk mengelilingi Mall, akhirnya Alaric pun mendapatkan hadiah yang pas untuk Cika. Dan tentu saja hadiah itu atas pilihan Reina juga, karena Alaric hanya diam dan menilai barang yang disarankan gadis itu.

Story of Reina [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang