57. Semanis Madu, Sepahit Empedu

665 127 41
                                    


Gadis berambut hitam panjang itu mencebikkan bibirnya kesal. Sudah satu jam lebih ia berkutat di dapur, namun nyatanya ekspetasinya membuat nasi goreng tak sesuai apa yang diharapkan.

Bukannya nasi goreng yang jadi, justru nasinya gosong karena ia tak bisa mengendalikan spatulanya dengan baik, belum lagi api yang terlalu besar. Memang, memasak adalah kelemahan terbesarnya kendati ia seorang perempuan.

"Eh ayang Ital ngapain?"

Suara berat dengan nada centil khas itu membuat Krystal sedikit kaget. Sebenarnya ia tak perlu heran karena memang seorang Kainandra Alvero selalu ada di manapun dirinya berada.

"Buat apaan, kok gosong?" tanya Kai dengan wajah polosnya.

Pertanyaan itu membuat tangan Krystal dengan ringan mengenai kepala Kai yang diselimuti rambut berantakan itu. "Ini tuh nasi goreng, tau!"

"Ppfffttt..." Kai menahan tawanya, terlebih ketika melihat tampilan nasi goreng Krystal yang lebih mirip nasi gosong itu.

"BERANI YA LO NGETAWAIN MASAKAN GUE?!?!" amuk Krystal, hampir saja kembali melayangkan pukulannya pada Kai namun dengan sigap menahan tangan gadis itu.

"Hehehe ampun Nyaiku sayang," rayu Kai dengan tangannya yang sigap merangkul pinggang Krystal dari belakang.

"Apaan sih! Lepasin gak?!" seru Krystal galak, padahal hatinya sedang sibuk bergemuruh tak menentu.

"Enak ya punya pacar satu kosan, bangun tidur udah liat wajah cantik pacarku yang tersayang," tawa Kai melirik Krystal yang memasang wajah galak namun pipinya agak bersemu karena gombalannya.

Kai meletakkan dagunya pada bahu Krystal, mengeratkan pelukan pada pinggang ramping tersebut. Ia tersenyum lembut menyadari bahwa cintanya pada si gadis galak itu ternyata bersambut. Suatu hal yang sedari dulu ia sangat pesimis untuk mewujudkannya.

Melihat wajah bantal bangun tidur Kai, Krystal tersenyum kecil. Ia tak mengerti dengan dirinya, bagaimana bisa ia menjatuhkan hati pada lelaki seperti Kai yang selama ini selalu ia anggap bukan tipenya.

"ASTAGHFIRULLAH, MY EYES!!!"

Asyik dengan dunia mereka, tiba-tiba keduanya dikagetkan oleh teriakan Jaebum yang menggema memenuhi dapur.

Di pintu dapur, Jaebum sudah berdiri kaku, dengan kedua mata melotot dan jari-jari tangan yang ia gigit dengan gemas. Mungkin kalau kata Hyeri ekspresinya mirip Im Juyeong adiknya Jukyung di True Beauty pas liat orang tuanya ciuman.

"GOBLOK BENER! ZINA YA KALIAN??" tuduh Jaebum asal, membuat Krystal ingin segera melempar panci ke wajahnya.

"Astaghfirullah akhi, jangan suudzon gitu." Kai mengelus dada, belagak pasang wajah lembut dengan tutur kata lemah.

"Paan sih paan?"

Datanglah si Ilhoon, biang keributan. Masih dengan rambut acak-acakan ikut nimbrung di dapur akibat teriakan Jaebum yang menggema sampai ke kamarnya.

"Astaga, kalian ngapain hayo?" Ilhoon melirik jahil pada salah satu tangan Kai yang masih nangkring dengan santai di pinggang Krystal.

"Eh?"

Namun bukannya lepas, Kai justru kembali menarik Krystal ke dalam pelukannya, bersandar pada bahu gadis yang sudah resmi jadi pacarnya itu, membuat Jaebum dan Ilhoon langsung ingin mengumpat kasar.

"Pengen ya? Jomblo ya? Hahaha kasian deh," ledek Kai seperti anak kecil.

"Owalah wong edan!" umpat Ilhoon bergegas meninggalkan dapur setelah sebelumnya mengambil air dingin dari kulkas.

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang