18. Trio Patah Hati

1.2K 181 30
                                    


"Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud. Yasudah lah~~"

"Koe lungo pas aku sayang sayange.. tanpo pamit koe ngadoh ngono wae~~"

Petikan gitar itu mengiringi suara berat milik Jackson yang bernyanyi sendiri di teras. Kebetulan kosan agak lengang karena para penghuni sebagian pulang ke rumah masing masing, sebagian belum pulang kerja. Jadi dia bergitar ria seorang diri.

"Jika cinta dia.. jujurlah padaku. Tinggalkan aku disini tanpa senyum di wajahmu~~"

Cowok itu menghela nafas cukup panjang. Merenung. Kembali teringat seseorang yang dia rindukan namun tak pernah bisa dia gapai lagi.









"Terus kamu mau acara resepsi yang kayak gimana?"

"Sederhana aja lah. Yang penting semua keluarga dan temen deket aku bisa hadir, aku udah seneng kok."

Seulas senyum bahagia itu terulas di bibir Jackson. Iya, dia bahagia. Bahkan hanya dengan melihat Youngji tersenyum, dia bahagia. Dan dia ingin terus melihat senyum Youngji sepanjang hidupnya.

"Aku pengen bikin pesta yang mewah buat kamu. Aku pengen nanti kamu jadi ratu yang paling cantik di malam pernikahan kita. Pokoknya aku bakal usahain. Kamu mesti tunggu aku!"

Anggukan mantap dari Youngji, tentu saja membuat Jackson semakin bersemangat. Bekerja siang malam demi bisa menyunting sang kekasih.

Namun, takdir berkata lain.

Di balik kerja kerasnya, rupanya Youngji tak sabar menanti. Meninggalkan Jackson tanpa kata, dan menerima pinangan lelaki lain.









"Ngapain, Jack?"

Jackson agak tersentak saat sebuah suara lembut menyapa rungunya. Begitu menoleh, dia tersenyum melihat Wendy yang baru keluar dan kini duduk di sebelahnya.

"Lo gak pulang ke rumah?"

Wendy menggeleng. "Enggak. Gak ada yang jemput, mau naik bis tapi gue mabok."

"Udah gede masih mabok aja naik bis." Jackson ketawa.

"Ya gimana, namanya juga bawaan."

Wendy terkekeh. Keningnya berkerut heran melihat Jackson memegang gitar.

"Wahh lo bisa main gitar juga?"

"Dikit. Iseng doang lagian, soalnya sendirian."

"Galau ya lo?"

Jackson tertawa.

"Gak lah cuma tuh kalo lagi sepi, sendirian tuh jadi agak mellow."

"Gue kira orang kayak lo gak bisa galau. Soalnya keliatannya lawak terus."

"Gue kan juga manusia, Wen. Bisa sedih juga lah tapi ya gak sering sih hahaha.."

Keduanya terdiam sejenak. Jackson kembali memetik gitarnya, sedangkan Wendy diam memperhatikan sesekali mengangguk angguk menikmati alunan nadanya.

"Jujur aku esih sayang wegah kelangan~ mergo tresno wes tak patri nang jero ati~ nanging arep piye maneh iki wes kahanan kudu pisahaaan~"

Wendy ketawa. Agak lucu juga Jackson nyanyi lagu begitu pake petikan gitar pula. Tapi melihat ekspresi cowok itu yang sendu, dia jadi terenyuh.

Wendy gak tau. Tapi Wendy bisa menebak bahwa hati Jackson juga sedang terluka.

"Jalukku koe ojo nangis mergo lungoku.. mungkin iki wis ginaris udu panjalukku~"

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang