14. Iya, Sahabat

1.2K 202 44
                                    

"Denger ya, Nyoung! Kalo lo belom siap buat lepasin diri dari tanggung jawab lo sama Suzy, mending lo jangan pacaran. Karna yang ada lo bakal nyakitin cewek yang jadi pacar lo!"

"Heh lo tau Suzy sahabat gue! Mamanya nitipin dia sama gue sebelum beliau meninggal."

"Jadi dengan itu lo pikir lo harus tanggung jawab atas hidup Suzy?"

"Lo memang mesti jagain Suzy sesuai amanat almarhumah mamanya. Tapi ketika lo mutusin buat punya pacar, prioritas lo bukan lagi sahabat lo tapi pacar lo!"

"Kalo lo gak sanggup menomorduakan Suzy, harusnya lo berani ambil keputusan buat maju selangkah lebih dari sahabat buat dia!"

"Kalo gue jadi Nayeon, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama. Gue bakal mundur ketika pacar gue lebih memprioritaskan sahabat ceweknya daripada pacarnya. Lo harus tau gimana sakitnya diperlakuin kayak gitu!"






Ucapan itu sudah Suzy dengar sejak beberapa bulan yang lalu. Namun rasanya makin lama makin membekas di otak juga hatinya.

Entahlah. Dia merasa bingung dengan dirinya sendiri.

Dia merasa bersalah karena tanpa sadar jadi alasan Nayeon dan Jinyoung putus. Tapi di sisi lain dia juga senang karena Jinyoung lebih mengutamakan dia dibanding cewek manapun.

Suzy jadi merasa egois. Padahal sudah seharusnya Jinyoung bahagia dengan cewek yang dia sukai.

"Ngelamun aja Zy."

Suzy agak tersentak saat bahunya ditepuk pelan. Dia menghela nafas lega bahwa yang menghampirinya bukanlah seseorang yang ada di pikirannya saat ini.

"Lo ngapain di sini, Joon?"

"Penat nih corat coret note terus. Pengen cari udara segar aja." kata Namjoon.

Angin sepoi sore itu sedikit membuat bulu kuduk berdiri. Dingin, pertanda sebentar lagi akan turun hujan.

Suzy dan Namjoon duduk di salah satu bangku di atas atap kosan mereka. Ya, atapnya juga biasa dijadiin tempat nongkrong anak kos apalagi ketika lagi galau.

"Lo galauin siapa, Zy?" tanya Namjoon sambil ketawa.

"Sok tau deh lo! Gue kan gak pernah galau!" elak Suzy.

"Bohong. Setiap yang dateng kesini sendiri tuh pasti lagi pengen menyendiri. Lagi galau."

"Termasuk lo?"

Namjoon mengendikkan bahunya. "Bisa jadi."

"Gue mau cerita deh, Joon. Gapapa kan?"

"Ya sok atuh. Gue dengerin kok. Kalo bisa kasih saran bakal gue kasih saran juga."

"Emangnya bener bener gak ada kemungkinan sekecil apapun ya kalo sahabatan cowok cewek itu bakal bertahan jadi sahabat tanpa ada perasaan apapun?" tanya Suzy sendu.

Namjoon diam, kelihatan berpikir.

"Menurut pengamatan gue sih 99% iya. Salah satu dari mereka bakal menyimpan perasaan, malah bisa jadi keduanya. Tapi banyak juga yang berpikir lebih baik disimpen sendiri karena gak mau nglewatin zona nyaman mereka."

"Tapi, Zy lo kayaknya minta saran yang salah sama gue deh kalo soal ginian." Namjoon terkekeh.

"Loh kenapa?"

"Gue gak pernah punya sahabat cewek jadi mana tau rasanya hahaha.."

Suzy ketawa aja. "Iya sih. Emang disini ada yang lain selain gue sama Jinyoung yang sahabatan dari kecil?"

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang